700 Spanduk Provokatif SARA Diturunkan, Bawaslu Cuma Molor

1496553
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat mengapresasi aparat yang berperan aktif menurunkan spanduk-spanduk provokatif di Jakarta. Spanduk tersebut menurutnya mencerminkan intoleransi dan memicu radikalisme.

“Saya memberikan apresiasi kepada aparat kepolisian, pemerintah, untuk menurunkan spanduk-spanduk yang mendorong masyarakat untuk tidak toleran, saya apresiasi itu,” kata Djarot di Jati Padang, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017).

Baca:

Djarot mendengar sudah ada lebih dari 700 spanduk provokatif yang diturunkan oleh aparat. Dia mempertanyakan peran Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang tidak terlihat aktif menurunkan ratusan spanduk provokatif tersebut.

“Siapa yang bikin itu loh, itu kok Panwas diam saja, ya pasti kan ada yang bikin, masa masang dan nempel sendiri segitu banyak, bentuknya macam-macam, kalimatnya hampir sama, ya bahwa Panwas itu juga dong ikut berperan,” ujarnya.

Djarot mengingatkan semua warga Jakarta bertanggung jawab untuk menjaga Jakarta dari satu ancaman radikalisme. KH Hasyim Muzadi, diceritakan Djarot, berpesan pada dirinya sewaktu menjadi wakil gubernur DKI, yaitu untuk saat ini Indonesia menghadapi 2 ancaman besar, yaitu narkoba dan radikalisasi.

Dia berharap masyarakat bisa tetap saling menjaga dan menghargai untuk menumpas radikalisme.

“Makanya beliau (KH Hasyim Muzadi) melakukan proses deradikalisasi. Jadi disampaikan bahwa intoleransi itu terkait dengan menjadi semakin radikal tidak saling menghargai satu sama lain, ini yang perlu kita waspadai di Jakarta,” tutupnya.

(detikcom/gerpol)