Agar Tidak Kabur Lagi, AHY Dipingit Menjelang Debat

1480
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Jakarta- Pasangan calon pemimpin gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memilih ‘menyepi’ alias tidak berkampanye ataupun blusukan jelang debat terbuka yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta besok, Jumat (13/1).

Dalam agenda kegiatan yang diterima CNNindonesia.com, baik Agus maupun Sylvi tidak memiliki agenda bertemu dengan warga. Agenda keduanya kompak bertuliskan “internal”.

(baca: Ditakut-Takuti Anies, AHY Makin Takut Debat)

Bukan kali pertama bagi Agus dan Sylvi memiliki agenda internal. Namun agenda internal mereka kali ini menjadi perhatian lantaran terjadi sehari jelang debat terbuka.

Belakangan ini Agus dan Sylvi kerap digempur pertanyaan soal persiapan menghadapi debat terbuka yang diadakan oleh KPU DKI besok. Pasalnya, debat terbuka itu merupakan debat pertama yang akan dihadiri oleh pasangan ini karena pada debat-debat ‘tak resmi’ sebelumnya mereka tak pernah hadir.

(baca juga: Pengen Dibilang Berani Debat, Agus Bawa-Bawa Tentara)

Debat resmi yang dimaksud adalah debat yang bukan diadakan oleh KPU DKI, seperti yang diadakan NET TV dan Kompas TV. Dalam dua debat tersebut hanya pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno hadir memenuhi undangan.

Saat itu, baik Agus maupun Sylvi berdalih, agenda yang mereka miliki sudah padat dan keduanya memilih bertemu dengan warga yang sudah menanti ketimbang harus ikut dalam debat ‘tak resmi’.

“Saya tak hadir, saya memilih menyibukkan diri bersama rakyat dan mendengat langsung aspirasi mereka,” kata Agus, Kamis (15/12).

Pun demikian dengan Sylvi, dia mengatakan bahwa agendanya begitu padat sehingga tak ada slot untuk memasukkan agenda debat di media. Namun, sedikit berbeda dengan Agus, Sylvi mengakui bahwa pihaknya merugi atas keputusan tak ikut serta dalam gelaran debat media tersebut.

Hanya saja, Agus dan Sylvi selalu kompak menggunakan dalih bahwa debat yang diselenggarakan media massa bukanlah sesuatu yang wajib mereka hadiri. Debat yang wajib mereka hadiri adalah debat yang diselenggarakan oleh KPU DKI Jakarta dan itu selalu digunakan sebagai alasan kenapa mereka tak pernah hadir.

Memilih Bersama Rakyat

Setiap ditanya soal debat, Agus dan Sylvi selalu mengatakan bahwa persiapan paling penting adalah bertemu dengan warga dan mendengarkan langsung aspirasi mereka.

Dari situ mereka mengaku mendapatkan data dan informasi yang nantinya akan mereka gunakan sebagai senjata untuk berdebat dengan dua pasangan lainnya.

“Inilah persiapan saya yaitu bertemu dan mendengar harapan warga,” kata Sylvi pekan lalu.

Menurut Sylviana, alasan dirinya memilih bertemu dengan warga adalah karena dia sudah memahami hampir seluruh program yang dijalankan oleh pemerintah.

Dia berniat menyempurnakan pengetahuannya tentang program pemerintah dengan bertemu rakyat secara langsung, karena menurutnya teori dalam program tak jarang berbeda dengan kenyataan yang ada di lapangan.

Sementara itu Agus mengatakan bahwa gerilya lapangan tak hanya memberikan pengetahuan yang bisa berguna di debat, tapi juga berpengaruh pada elektabilitas dia dan Sylvi. Dia mengklaim momen pertemuannya dengan warga tak bisa digantikan dengan apapun, termasuk debat media.

“Debat bukanlah segalanya, segalanya bagi saya adalah bertemu dengan rakyat,” ujar dia.

Namun ucapan Agus-Sylvi soal bertemu dengan warga menjadi kekuatan untuk menghadapi debat terbuka justru tak tampak hari ini. Mereka kini memilih mengadakan agenda internal sehari jelang gelaran debat terbuka oleh KPU DKI.

Tak menutuup kemungkinan Agus kali ini memilih belajar ilmu debat dari mentor berpengalaman seperti yang pernah dia ungkap akhir tahun kemarin. Begitu juga dengan Sylvi, yang bisa saja menyiapkan masukan dari ahli-ahli yang dia anggap kompeten seperti yang dia jelaskan pada pekan lalu.

sumber: cnnindonesia.com

Bagikan Suara Diam mondey!