AHY Bawa Hafalan, Ahok Bawa Program, Anies Bawa Basa-Basi

5213
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Meme ini menggambarkan bagaimana cara masing-masing cagub menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh moderator pada Debat Terbuka KPUD pertama semalam (13/01/17).

Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menilai debat calon gubernur dan wakil gubernur perdana yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum, malam ini, tidak terlalu memuaskan. Pasalnya, kata dia, hanya pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saja yang berbicara substansi persoalan.

(baca: Manusiawi Versi Ahok Bukan Membiarkan Rakyat Miskin Kebanjiran)

Dia menilai calon gubernur nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono dan calon gubernur nomor urut tiga Anies Rasyid Baswedan tampil bak penghafal naskah dan penyampai gagasan. Itu sebabnya, Masinton memberikan nilai sembilan untuk mereka dalam bidang hafalan dan retorika.

“Hafalan untuk Agus nilai 9, retorika untuk Anies nilai 9, nyaris sempurna, dan penjelasan kinerja konkret nilai 9 plus untuk Basuki Djarot,” kata Masinton usai menonton acara debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017).

(baca: Gara-Gara Sering “Ngapung” AHY Tidak Ngerti Peraturan Keuangan)

Anggota DPR tersebut menilai Agus seperti tidak menjadi diri sendiri. Alhasil, pikiran murni Agus tidak muncul di acara debat yang dipandu Ira Koesno.

“Agus relatif, dia tidak menjadi dirinya, dia seperti menjadi penghafal yang baik, tidak mampu mengeksplorasi gagasan yang genius, yang asli dari dia sebagai calon pemimpin Jakarta, begitu pun Pak Anies, lebih banyak retorika, mengambang-ambang dan mengawang-awang idenya dan normatif,” katanya.

(baca: Ngomong Sih Moral, Mobil Anies Lawan Arah dan Masuk Busway)

Menurut Masinton yang diperlukan warga Jakarta ialah kandidat yang dapat menjelaskan bagaimana program mereka secara konkrit.

“Sementara publik menginginkan jawaban yang konkrit, masuk ke substansi persoalan perkotaan Jakarta. Apa yang disampaikan kandidat lain, semuanya menduplikasi apa yang dikerjakan Basuki-Djarot, semuanya tidak ada yang baru, ditampilkan para kandidat, karena semuanya sudah dikerjakan Basuki-Djarot,” kata Masinton.

sumber: suara.com