AHY Menuduh Kasus Korupsi Sylviana Politis, Sylvi: Jangan Su’udzon Dong!

880106
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Jumat (19/01/17) Sylviana Murni diminta untuk datang ke Bareskrim. Pemanggilan ini ditujukan untuk meminta keterangan Sylvi terkait dugaan tindak korupsi pengelolaan dana bantuan sosial Pemprov DKI Jakarta di Kwarda Gerakan Pramuka DKI Jakarta tahun 2014-2015. Wha kemarin masjid Wali Kota Jakpus, sekarang bansos pramuka. Besok apa lagi nih mpok??

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menuduh ada motif politis di balik mencuatnya dua kasus dugaan korupsi yang membutuhkan keterangan dari Sylvi. Kasus tersebut yakni dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz pada 2010 dan kasus dana bansos untuk pramuka.

(baca: Selain Korupsi Masjid, Sylviana Korupsi Bansos Pramuka, Jumat Digarap Polisi)

Artinya AHY menuduh aparat kepolisian menjadi alat politik bukan sebagai penegak hukum. Anehnya dalam kasus Ahok, AHY mendorong proses hukum dan selalu menegaskan bahwa “hukum adalah panglima” tapi saat Cawagubnya terseret korupsi dan sedang diusut, AHY melayangkan tuduhan pada aparat kepolisian dan memlintir kasus ini beraroma politik.

(baca: AHY Langsung Cemberut Ditanya Soal Sylvi)

“Inilah yang sangat saya sayangkan. Rasa-rasanya aroma politiknya terlalu tinggi. Mencari-cari suatu yang tidak ada,” kata Agus saat ditemui kompas.com usai menjalani kegiatan kampanyenya di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, Kamis (19/1/2017).

Agus menilai dua kasus yang ikut menyebut nama Sylvi merupakan upaya memojokkan dirinya dan Sylvi dalam kapasitasnya sebagai pasangan cagub dan cawagub yang tengah mengikuti Pilkada 2017.

“Dengan seolah-olah menimbulkan, mencari-cari kesalahan-kesalahan yang tidak terjadi,” ujar Agus.

(baca: Memprihatikan, Ini Kondisi Masjid yang Dikorupsi Sylviana, Cawagub AHY)

Berbeda dengan Agus yang blak-blakan menuding dua kasus tersebut bernuansa politis, Sylviana terlihat enggan menanggapi spekulasi tersebut.

“Jangan suudzon dong,” kata Sylvi. “Saya warga negara yang insya Allah baik. Warga negara yang taat hukum,” ujar mantan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan ini saat ditemui oleh kompas.com di sela-sela kegiatan kampanyenya di Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sylvi menyatakan bahwa dirinya akan siap dipanggil kepolisian untuk dimintai keterangan. (kompas.com/gerpol)