Akhlak Haji Djarot Ketika Diundang tapi Disambut Cacian

857
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
BaDja Beda

Salam sejahtera di pagi yang cerah. Inti Islam, menurut saya, adalah budi pekerti, akhlaqul karimah. Sesuai hadist: wa maa bu’istu illa li utammima makarima al-akhlak. Tidak lah aku diutus kecuali untuk sempurnakan akhlak. Hari ini banyak yang berteriak menegakkan syariah dan merasa paling Islam, tapi lupa inti Islam itu sendiri: akhlak.

Muh Abduh ketika di Paris konon berkata: di sini tidak banyak orang Islam tapi banyak perilaku Islami. Lanjut Abduh: di Mesir banyak orang Islam tapi hampir tidak ada perilaku Islami: praktik etika sosial Islam. Kemarin malam saya melihat fenomena yang sama. Mengaku perjuangkan Islam, tuduh yang lain munafiq, jenazah mereka tidak perlu dishalatkan, kelompok itu lupa etika dasar Islam. Haji Djarot Saeful Hidayat yang lahir dari keluarga Muhammadiyah dan NU ajarkan substansi etika Islam kepada kita. Dari kecil muslim sudah diajarkan etika paling dasar: izaa da’aka fa ajibhu, apabila kau diundang maka wajib kamu datangi.

Baca: Beda! Anies Blusukan dan Melanggar di Basis Ahok Djarot tapi Tidak Diusir

Haji Djarot bukan tidak sibuk. Tapi jalankan akhlak Islam, dengan segala resiko beliau hadiri undangan.

Undangan yang ditujukan kepada H. Djarot Syaiful Hidayat untuk menghadiri haul Supersemar di Masjid At-Tin

Haji Djarot adalah seorang muslim yang baik, yang ajarkan kembali kepada kita untuk laksanakan ajaran Islam. Islam adalah perbuatan. Praktik. Tidak hanya niat dan kata-kata. Sebaliknya, silhakan lihat bagaimana kelakuan sebahagian saudara kita yang merasa paling Islam itu. Mereka lupa ajaran dasar Islam tentang kewajiban menghormati tamu. Hadist sederhana yang diajarkan kepada anak-anak Muslim: man kaana yukminu billahi wal yaumil aakhir fal yukrim dhaifahu. Artinya, barang siapa yang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir maka hotmatilah tamu.

Saya tidak mau menuduh mereka tidak beriman kepada Allah dan hari akhir sehingga berani lecehkan tamu. Iman adalah urusan hamba dan makhluknya. Tapi paling tidak dari kejadian kemarin kita bisa melihat siapa yang berislam secara autentik dan substantif. Siapa pula yang berislam secara simbolik saja. Mungkin mereka kurang piknik.

Baca:

Sesama muslim kita doakan mereka dan kita kembali berislam dengan benar: berakhlak mulia seperti perintah rasul SAW. Pagi minggu yang indah semoga barokah. Wallu muwafiq ilaa aqwamit thoriq. Wassalam.

Raja J Antoni

Sekjen PSI

(chirpstory/gerpol)