Hari ini (Jumat 31 Maret 2017), berbondong-bondong warga negara yg baik menggelar aksi 313. Aksi 313 yang dimaksud bukan aksi yang digerakan oleh Al Khathath tapi aksi wajib pajak untuk menyuarakan bela negara. Para wajib pajak memenuhi Kantor Pajak untuk menegakkan NKRI dengan membantu kaum dhuafa.
Para pembela negara ini menyisihkan hartanya untuk dilaporkan dalam SPT Tahunan. Warga negara yang baik ini ingin negaranya punya kemampuan untuk membantu si miskin. Aksi bela nusa dan bangsa agar pembangunan bisa lebih merata dari Miangas sampe pulau Rote.
Berbeda dengan aksi bela negara 313 di seluruh Indonesia Justru ada aksi lain yang gunakan nama 313 tapi dengan modus yang sama skali berbeda. Aksi 313 ini digerakkan oleh orang-orang yang perjuangkan Jakarta Bersyariah dan NKRI Bersyariah. Lihat saja tokohnya M. Al Khathath FUI yang pernah kami kultwitkan.
Siapa Muhammad Al Khathath-FUI? Orang ini sibuk bermanuver kiri-kanan untuk menggantikan NKRI-Pancasila. Klaim FUI mewakili ummat juga dipertanyakan oleh NU (Baca: KH Said Aqil Siroj dan 14 Organisasi Islam Melarang Ikut Aksi 313)
Walaupun Al Khathth-FUI di depan tapi sesungguhnya ini diatur oleh Rizieq-FPI dari belakang (Baca: Diatur Rizieq). Donatur dan logistiknya juga sudah tersedia dari keluarga Cendana (Video: Disiapkan Cendana)
Pangeran Cendana sudah bergandengan tangan dengan kelompok Wahabi ini untuk kembali ke politik. Selain donatur Cendana, aksi 313 versi FUI juga didukung oleh Jusuf Kalla yg diam2 mulai merancang 2019. Dari awal Jusuf Kalla melalui Aksa Mahmud menginginkan Anies menjadi Gubernur gantikan Ahok.
Sebagai ketua Dewan Masjid, JK membuka masjid2 aksi lawan Ahok (Baca: Terbongkar, Kata Staf Pribadi Aksa Mahmud: Jusuf Kalla Dukung Anies). Tujuan JK adalah persiapan 2019 JK ingin mencalonkan diri menjadi Presiden menggantikan Jokowi.
Ada “gang of four” yang jadi antek2 Jusuf Kalla yang disebar ke partai2 untuk mengkondisikan JK 2019. Ada yang dimasukkan ke PKS Ada yang dimasukan ke Gerindra, Golkar, PKB dan PPP Semua partai diharapkan bisa mengusung JK.
Tujuannya pengkondisian JK-Anies untuk 2019 Skenarionya jika Anies terpilih, Jakarta akan ditinggalkan Anies diberikan ke Sandi. Dan wakil Gubernur akan diambil dari PKS Itu deal @Pak_JK dengan Gerindra dan PKS.
Untuk tujuan itu Anies harus dimenangkan dengan segala cara Termasuk memanfatkan sentimen agama (Baca: Anies Harus Menang). Dengan gunakan sentimen agama, elektabilitas Anies sebagai calon Gubernur Muslim diharapkan naik. Sebaliknya, mereka memakai strategi dibesar-besarkan penolakan Gubernur Kafir kepada Ahok.
Modus politik demo 313 ini tercium oleh @NahdlatulOelama dan @muhammadiyah Kedua ormas ini bersikap tegas. Ketua PB NU melarang warga NU untuk ikut aksi 313 (Baca: PBNU: Aksi 313 untuk Memuaskan Syahwat Politik)
@NahdlatulOelama mempertanyakan manfaat aksi tersebut bagi bangsa (Baca: NU Menanyakan Manfaat 313). Bukan hanya NU, @muhammadiyah juga pertanyakan motif aksi 313 yang sangat politis (Baca: Muhammadiyah Menanyakan motif 313).
Muhammadiyah larang penggunaan atribut Muhammadiyah dalam aksi 313 versi FUI-FPI itu (Baca: Muhammadiyah Larang Atribut 313). Ulama sepuh, Ketua MUI yang selama ini dipakai namanya oleh GNPF menyatakan bahwa aksi 313 versi FUI tdk perlu (Baca: KH Ma’ruf melarang Aksi 313).
Pernyataan tegas NU, Muhammadiyah serta Nasehat ulama sepuh ini dianggap angin lalu oleh Al Khathath FUI (Baca: Al Khaththath Ngeyel). Al Khathath FUI mau bergerak karena ada aktor dibalik layar yang punya syahwat politik. Ini menunjukan syawat politiknya dari aktor-aktor dibalik layar memang tidak terbendung, Sejenis kelasnya dengan aktor renta Amien Rais.
Aksi 313 versi FUI-FPI hanya punya satu tujuan: menggapai kursi kekuasaan dengan menghalalkan segala cara. FUI-FPI menghalalkan penggunaan tempat ibadah untuk aksi kampanye. FUI – FPI juga gunakan dalil-dalil Agama untuk meraup suara dan membenarkan dukungan politiknya pada Anies-Sandi.