Aksi 313 Kental Politik, MUI Larang Warga Ikut Aksi

1054
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Majelis Ulama Indonesia

Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cilacap Jawa Tengah menilai aksi 313 yang akan digelar pada Jumat (31/3/2017) bermuatan politis. Karena itu MUI Cilacap mengimbau warga Cilacap tidak ikut acara itu ke Jakarta.

Sekretaris MUI Cilacap Hazam Bisri mengatakan jika warga dari daerah ikut Aksi 313 dikhawatirkan akan memperkeruh suasana yang sudah berangsur kondusif.

Baca:

Hazam mengatakan Aksi 313 tidak bisa dipisahkan dari agenda Pilkada Gubernur DKI Jakarta putaran kedua. Ia menilai aksi 313 justru bisa menimbulkan isu SARA atau sektarian.

“Kemarin saya sudah bertemu dengan Ketua MUI Cilacap KH Nasrulloh, intinya beliau meminta itu tidak terlalu ditanggapi. Nanti bisa menjadi keruh. Karena nuansa politisnya lebih dominan. Kita juga melihat pernyataan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil yang sepertinya juga tidak mendukung gerakan Aksi 313. Justru beliau berharap agar warga NU tidak ikut-ikutan aksi 313,” kata Hazam Bisri di Cilacap, Kamis (30/3/2017).

Hazam mengatakan aksi 313 tidak ada pentingnya, kecuali untuk kepentingan politik. Lantaran tidak terlalu penting itu, maka MUI Cilacap tidak memasukkan Aksi 313 dalam pembahasan resmi di organisasi serta juga tidak mengeluarkan sikap resmi.

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Banyumas KH Khariri Shofa secara pribadi tidak mempersoalkan warga Banyumas ikut dalam aksi 313 di Jakarta. Namun dia mengakui MUI belum membahas secara resmi perihal aksi 313 tersebut. Itu sebab, MUI Banyumas tak mengeluarkan sikap resmi.

“Kalau saya pribadi, nggak apa-apa. Asal tidak anarkis, menurut saya nggak apa-apa itu. Saya juga tidak terlalu tahu kalau itu ada kaitannya atau tidak dengan pilkada Jakarta,” kata Khariri Shofa, Kamis (30/3/2017).

(kbr/gerpol)