Jakarta- Relawan Matahari Jakarta (RMJ) menyesalkan pelaporan kasus dugaan penistaan agama terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman.
(baca: Saksi “Oon” Pelapor Ahok Ini, Ditertawakan Di sidang)
Ketua RMJ Supriadi Djae menilai dasar pelaporan yang dilakukan Pedri berdasarkan video 13 detik yang diunggah Buni Yani di media sosial sangat tidak masuk akal dilakukam oleh seoramg kader Muhammadiyah yang mestinya mengedepankan kecendikiawanan.
Terlebih, berdasarkan pengakuan Pedri kajiannya bersama pimpinan Pemuda Muhammadiyah hanya dilakukan dalam ruang lingkup diskusi grup WhatsApp.
“Di WhatsApp kan tidak bisa unggah satu jam video. Mereka cendikiawan Muhammadiyah tapi memotong video 1 jam 40 menit jadi 13 detik dan dengan mantap melakukan pelaporan kasus Ahok. Menurutku, ini kurang cerdas,” ujar Supriadi Djae dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Selasa (10/1).
(baca: Saksi Pelapor Ahok,Tertangkap Foto Bareng Buni Yani Dan Latihan Perang Untuk Makar)
Selain itu, pria yang akrab disapa Sudja ini menyesalkan sikap Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Simanjuntak yang tidak menggelar rapat pleno terlebih dahulu sebelum melakukan pelaporan dengan mengatasnamakan institusi.
Dahnil, lanjutnya, secara sepihak memberi mandat kepada Pedri yang berbekal kajian suntingan video 13 detik untuk melaporkan Ahok. Padahal belum tentu semua Pemuda Muhammadiyah setuju dengan langkah tersebut.
“Dahnil memang kerap secara sepihak mengambil kebijakan mengatasnamakan institusi tanpa membicarakannya melalui mekanisme organisasi. perombakan susunan pengurus PP Pemuda Muhammadiyah yang baru-baru ini dilakukan tanpa ada rapat dan alasan yang jelas. Sikap itu kini menimbulkan perlawanan di akar rumput Pemuda Muhammadiyah. Dia lupa kalau kita ini kolektif kolegial,”
Lebih lanjut, mantan ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini juga menyesalkan sikap tergesa-gesa yang ditunjukkan Pedri dengan tidak menemui Ahok untuk tabayyun atas video tersebut. Menurut Sudja, alasan Pedri bahwa akses bertemu Ahok susah merupakan hal yang mengada-ada.
“Ini kemungkinan dia tidak mencoba untuk bertemu Ahok, atau ada syahwat politik yang membuatnya tergesa-gesa melaporkan,” sambung mantan aktivis Pemuda Muhammadiyah itu.
“Lebih-lebih, akses Pemuda Muhammadiyah ke Ahok itu mudah. Buktinya Dahnil itu sering menghadap ke Balaikota. Ahok bahkan sempat dianugerahi pahlawan anti korupsi kan?,” pungkasnya.
Relawan Matahari Jakarta (RMJ) merupakan kumpulan aktivis Muhammadiyah yang pada Pilgub DKI 2017 mendukung petahana untuk melanjutkan program yang dirasa sudah berpihak pada rakyat ibukota.