Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator, Pengurus MUI, dihadang tentara Dayak di Bandar Udara Susilo Sintang, Kalimantan Barat (12/1/2017). (Baca: Ngeri! Ustad Provokator, Tengku Zulkarnain Dihadang Tentara Dayak).
Penghadangan itu dilakukan oleh rombongan para pemuda Dayak DAD (Dewan Adat Dayak) Kab. Sintang. dan ikut didalam rombongan tersebut di antaranya: Kepala Pengurus Ponpes LPKA Kab. Bengkayang M. Effendy Khoiri dan Sdr. Lukmanul Hakim. (Baca: Kronologi Penolakan Pemuda Dayak terhadap Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator).
Pemuda Dayak memberikan pernyataan atas kejadian ini, sekaligus memberikan alasan, mengapa mereka menghadang Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator. Berikut rilisnya:
1. Masyarakat Kab. Sintang khususnya warga Dayak Kab. Sintang menolak kedatangan Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator dan melarang untuk menginjakan kaki di tanah Kab. Sintang.
2. Warga Dayak Kab. Sintang menolak kedatangan Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator dikarenakan adanya statement/pernyataan dari Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator di salah satu media sosial yang mengatakan bahwa warga suku Dayak kafir dan tidak pantas masuk Surga dan bahkan lebih buruk dari binatang.
3. Bahwa warga Dayak Kab. Sintang tidak membenci MUI namun lebih kepada oknum dalam hal ini wasekjen MUI pusat Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator, yang telah menghina suku Dayak.
Selama pelaksanaan aksi penolakan, situasi aman dan terkendali.
Tengku Zulkarnain, Ustad Provokator dengan ciri khas pakai gamis putih (jubah) dan sorban adalah biang fitnah, dia pernah mengirimkan cuitan di twitter gambar foto Quran yang dirobek-robek yang diasosiasikan dengan pendukung Ahok di Pengadilan Jakarta, padahal asli foto itu kasus di Malaysia (Baca: Terbongkar Fitnah dan Hoax: Pendukung Ahok Merobek-Robek Al-Quran).
Cara-cara provokasi dan fitnah Tengku Zulkarnain ini membahayakan kerukunan umat beragama dan menciderai citra ulama di Indonesia. Penolakan pemuda Dayak di Kalimantan Barat adalah bukti bahwa ucapan dan cara-cara Tengku Zulkarnain Ustad Provokator ditolak oleh masyarakat.
#BELANKRI #NKRIHARGAMATI #TIDAKUNTUKFPI #TIDAKUNTUKGNPF #TIDAKUNTUKTERORISME