Gesekan sempat terjadi antara penyelenggara ceramah dengan massa berbaju kotak-kotak di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Rabu (12/4/2017).
Kasubag Humas Kepulauan Seribu Iptu Ferry Budiharso menuturkan gesekan tersebut bermula dari acara Tabligh Akbar yang digelar Gerakan Muslim Jakarta (GMJ) Korwil Kepulauan Seribu pimpinan Buang Busyarif pada Rabu siang.
“Kemudian ada penceramah dari Jakarta,” kata Ferry kepada Kompas.com, Rabu.
Penceramah yang dimaksud adalah Alfian Tanjung, Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) yang namanya mencuat setelah menuding Nezar Patria dan Teten Masduki sebagai antek PKI.
Tukang fitnah ini memang cukup berbahaya dan mengancam kerukunan bangsa (Baca: Soal PKI, Alfian Tanjung Tokoh Wahabi Minta Maaf Ke Nezar Patria)
Sekitar pukul 14.20 WIB saat Alfian menyampaikan ceramah, datang sekelompok massa berbaju kotak-kotak memasuki lapangan tersebut dan ingin menghentikan acara. Hal ini dikarenakan massa berbaju kotak-kotak tidak menyukai ceramah Alfian yang dianggap menyinggung suku, agama, ras, dan antargolongan.
Alfian Tanjung juga pernah ditolak di Cianjur, bahkan gabungan ormas di Cianjur memberikan ultimatum yang cukup keras jika Alfian Tanjung masih memaksakan untuk masuk kesana (Baca: Fitnah NU Dukung PKI, Alfian Tanjung Akan Dikepung Jika Masuk Cianjur)
“Sebelumnya kami sudah minta panitia untuk tidak ceramah SARA, mereka setuju cuma tiba-tiba datang penceramah dari Jakarta ini,” kata Ferry
Adu argumen yang terjadi antara dua kubu ini membuat acara terhenti dan polisi memediasi keduanya. Massa diimbau untuk tidak saling menghujat.
Kapolsek Kepulauan Seribu pun bernegosiasi dengan ketua panitia tabligh akbar agar acara tersebut dihentikan karena situasi kurang kondusif.
“Pukul 14.40 kedua massa membubarkan diri dan situasi kondusif,” kata Ferry.
(kompascom/gerpol)