Anies Baswedan, Pendukungmu Memusuhi Mayat, Sampai Kapan Kamu Diam?

1096713
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Semula saya menganggap seruan yang disebarkan melalui berbagai spanduk tentang pengharaman menshalatkan jenazah pendukung Ahok sebagai dagelan rendahan.

Semula saya menduga itu hanyalah bagian dari kampanye anti-Ahok yang tak akan ada juga yang menjalankannya.

Semula saya menduga, masyarakat tidak akan sebodoh itu untuk percaya. Kini saya, sadar bahwa ini bukan sekadar dagelan. Ini adalah kejahatan.

Baca Juga:

Kini saya sadar, kubu Anti-Ahok akan melakukan apapun, termasuk menteror warga biasa yang tidak mendukung Anies. Ini adalah bentuk penyebaran kebencian yang memang menghancurkan bangsa.

Seorang nenek bernama Hindun binti Raisman (78 tahun) meninggal Selasa, 7 Maret lalu. Musholla di sekitar tempat tinggalnya di daerah Karet Setiabudi menolak untuk menshalatkan jenazahnya karena nenek itu memilih Ahok pada Pilkada bulan lalu.

Menurut anaknya, Neneng, ibunya itu memang secara terbuka menyatakan mencobolos nomor 2 dalam Pilkada. Ustadz di kampung itu menolak menshalatkan almarhumah di mushalla yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumah Hindun.

Akhirnya almarhumah dishalatkan di rumah. Itu pun tanpa kehadiran para tetangga yang menyatakan tak sudi ikut mensholati pendukung Ahok. Ini semua memang tak akan menghambat perjalanan Bu Hindun menemui Sang Pencipta di surga.

Tapi apa yang dilakukan pada keluarganya, sungguh JAHAT.

Anies Baswedan, Anda harus hentikan ini semua.

Bu Hindun tidak dimakamkan secara terhormat karena para pendukung Anda berusaha mati-matian memenangkan Anda.

Ini adalah perbuatan terkutuk, keji dan bodoh. Anda memang tidak menginstruksikannya. Tapi Anda bisa menghentikannya. Serukan pada pendukung Anda, untuk berhenti melakukan teror ini.

Kalau Anda bungkam, Anda memang sama rendahnya  dengan ustadz  tetangga bu Hindun itu.

Ade Armando

(Gerpol)