Cagub DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Rasyid Baswedan menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta longgar dalam mengawasi pendatang baru selama Pilgub DKI berlangsung. Sumarsono mengatakan Pemprov DKI tidak bisa melarang orang untuk datang ke Jakarta.
“Kita memang tidak bisa mengendalikan orang, apalagi melarang orang untuk datang ke Jakarta. Prinsipnya,” ujar Sumarsono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih no 18, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (23/3/2017).
Baca:
- Warga Jakarta Menolak Kontrak Politik Jakarta Syariah Anies Sandi
- “Kebencian Sudah Meracuni Dunia Anak-anak, Intimidasi Menimpa Anakku”
- Catatan Gerpol: Kasus Korupsi dan Penipuan Sandiaga terhadap Ayah Angkatnya
Pria yang akrab disapa Soni itu juga mengimbau kepada masyarakat di luar Jakarta untuk tidak mencampuri urusan di Jakarta, khususnya Pilgub DKI. Soni menjelaskan bahwa ada di daerah luar Jakarta pun akan mengadakan Pilkada serentak.
“Jadi urusan Pilkada Jakarta, biarlah orang Jakarta saja. Karena urusan ada yang sudah selesai atau tahun depan masing-masing (daerah luar Jakarta) punya Pilkada lah kira-kira gitu. Sehingga gak perlu megerahakan setiap orang dan mengawal setiap TPS, saya kira nggak perlu,” terang Soni.
Soni menuturkan, tidak ada pengawasan khusus kepada pendatang selama Pilgub DKI berlangsung. Menurut Soni, siapapun bisa datang ke Jakarta tanpa ada batas.
“Kita tidak melakukan pengawasan secara khusus (kepada) pendatang. Karena Jakarta itu bagian dari Indonesia, semua orang bisa masuk wilayah manapun di wilayah Indonesia ini. Tanpa paspor, tanpa ada batas, tanpa ada larang iya maupun tidak,” ucap Soni.
Terkait pengaman di tiap TPS pada saat Pilgub DKI putaran kedua berlangsung, Soni mengatakan bahwa panita penyelenggara Pemilu sudah menyiapakannya. Dalam hal itu, Soni kembali mengimbau agar masyarakat di luar Jakarta tak perlu ikut-ikutan mengamankan TPS.
“Cukup kita bisa menyelesaikan. Karena setiap TPS ada pengamanan internal dari panitia, juga ada Satpol PP sekelilingnya, ada kepolisian, dan jajaran TNI mem-back up mengamankan Jakarta,” papar Soni.
“Sehingga, saya kira itu sudah cukup dan tidak perlu orang seluruh Indonesia berbondong-bondong ke Jakarta atas nama pengamanan dan pengawalan di TPS-TPS,” tambah Soni.
Dalam berita sebelumnya, Anies menyoroti pengawasan masyarakat pendatang di Jakarta yang dulu sangat ketat. Namun, saat Pilgub DKI berlangsung, pengawasan pendatang menjadi longgar.
“Ini ada apa, jadi dulu ketat mengawasi orang mau datang, ketika pilkada tahu-tahu longgar mengawasi orang mau datang, ada apa ini,” kata Anies di Jalan Ridwan 1 No 25, Patal Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (23/3/2017).
Untuk itu, Anies meminta pemerintah dan aparat terkait bersikap netral dalam Pilgub DKI putaran kedua. Pesta demokrasi warga Ibu Kota ini menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
“Pilkada ini disorot bukan hanya warga Jakarta, disorot warga Indonesia,” tutur Anies.
(detikcom/gerpol)