Tersebar di media sosial video klip kampanye Anies Sandi yang menggunakan lirik shalawat “Thala’al Badru Alayna”.
Penggunaan shalawat ini adalah penghinaan karena digunakan lirik dalam video klip tersebut “marilah sambut pemimpin kita…” dan sang penyanyi mengarahkan tangannya bersama sorotan kamera pada Anies Sandi yang dalam video itu: Anies tengah cengengesan.
Video klip itu dinyanyikan oleh beberapa selebriti seperti Raffi Ahmad, Fauzi Baadillah, Rachel Maryam, Ahmad Dhani, Neno Warisman, Nagita (Gigi) dan beberapa seleb lainnya yang mendukung Anies Sandi.
Subhanallah! Alangkah rendahnya Anies Sandi. Setelah pendukungnya politisasi masjid dan mayat kini politisasi shalawat.
Baca:
- Terbongkar Kebohongan Anies, Ternyata Spanduk “Jakarta Bersyariah” Dipasang oleh Pendukungnya
- Ini Dia Sejumlah “Cheerleader” Anies-Sandi: Dari Kelompok Frustasi Sampai yang Keserupan Jin
- Soal Spanduk Jakarta Bersyariah, Anies Jangan Cuci Tangan Tanya Dulu ke Pendukungnya
Apakah Anies Sandi tidak tahu bahwa shalawat itu hanya ditujukan untuk Rasulullah Saw, bukan dibuat kampanye apalagi disebutkan pemimpin di situ Anies Sandi. Na’udzubillah.
Lirik shalawat Thala’al Badru adalah
Thala’al badru ‘alaynaa – Min Tsaniyyatil wadaaa
Wa jabas syukru ‘alaynaa – Maa da’aa lillaahi daaa
Yang artinya:
Bulan purnama sempurna telah datang
Dari Thaniyyatil wada’
Patutlah kita senantiasa bersyukur kepada Allah-Utusan Allah telah berada di tengah kita membawa amanat.
Dan maksud dari Bulan Purnama yang sempurna dan pemimpin itu hanyalah Rasulullah Saw, tidak ada seorang manusia pun yang berhak menyamai Rasulullah, apalagi shalawat ini direndahkan menjadi kampanye politik.
Maka, penggunaan Shalawat “Thala’al Badru Alayna” sebagai kampanye tidak lain adalah bentuk penghinaan, apalagi dimaksudkan pemimpin dalam lirik di situ adalah Anies Sandi. Na’udzubillah.
(Gerpol)