Anies cagub cengar-cengir yang selalu menyudutkan Ahok dengan sentimen SARA kembali bikin blunder. Lebih tepatnya adalah kebodohan, yang terbaru adalah Anies akan mencabut larangan Takbir keliling yang diberlakukan oleh Ahok. (Baca: Anies Akan Cabut Larangan Takbir Keliling Yang diberlakukan Ahok)
Politisasi Agama memang permen yang paling gampang ditelan dan dicerna curut Khilafah di Indonesia. Tujuan utama dari strategi tersebut adalah mengusik emosi masyarakat dan diharapkan reaktif dan masif. Jakarta adalah laboratorium curut Khilafah untuk strategi ini.
Selesai Pilkada DKI, ada satu pihak yang merasa bahwa apa yang dilakukan untuk kemenangan Anies merupakan pilot project untuk pil-pil yang lain. Bisa Pilkada maupun Pilpres kedepannya, Prabowo sangat siap untuk hal tersebut.
Ahok dipolitisasi total, istilah mereka di-Ahokkan yang berarti gunakan sentimen Agama untuk mengusik emosi masyarakat. Sasarannya bukan sekedar opini saja, tapi menyasar pada regulasi bahkan Undang Undang Dasar 1945.
Contoh paling sederhana adalah dengan menonjolkan Ahok sebagai Gubernur yang melarang Takbir keliling. Sederhana saja, Ahok adalah Kristen dan Cina. Dengan mengungkit Agama dan Ras maka menyala bara kemarahan yang buta.
Kristen Cina melarang Takbir keliling! Semudah membalik tangan dan rival panen besar. Ingatkah kampanye Anies yang bilang “Ibadah umat Muslim yang sebelumnya dilarang oleh Gubernur sebelumnya (Ahok), akan dikembalikan jika Anies Sandi terpilih”
Dahsyat sekali pernyataan tersebut, efeknya adalah membangkitkan amarah Umat Islam yang tersakiti karena tidak boleh Takbir keliling oleh Ahok. Namun apakah pernah kita lakukan cek dan ricek atas hal tersebut?
Larangan Takbir keliling sudah ada sejak jaman Sutiyoso dan dilanjutkan oleh Foke! Adakah yang teriak Bang Yos menista Islam? Foke menista Islam? Tidak pernah terdengar sekalipun seruan itu didengar sampai kedua Gubernur tersebut lengser (Baca: Sutiyoso: Takbir Keliling Banyak Mudharatnya)
Pengusung Politisasi Agama adalah PKS, selalu terdepan menggoreng isu Agama padahal kadernya juga banyak yang masuk bui karena selangkangan dan korupsi. Munafiknya PKS selalu juara untuk urusan politik praktis, apapun dilakukan dengan metode TSM (Terstruktur Sistematis Masif).
Jangan pernah lupa bahwa Partai sapi PKS ini juga pernah melarang Takbir keliling (Baca: PKS Melarang Takbir Keliling).
Selamat datang masa kemunafikan Kota Jakarta. OK OCE!
(gerpol)