Anies Sandi dan Demo 313 Yang Gagal Total

1007294
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Anie Membutuhkanmu Sandi

Prediksi yang tepat dan akurat, percis sama 100% tiada melesetnya seperti yang penulis sebelumnya duga, bahwa demonstrasi yang hanya mengandalkan isue atau sentimen SARA tiadak akan pernah mendapatkan simpati dari siapapun saja. Mengapa? Karena perbedaan suku, agama dan ras itu sudah menjadi kodrat ilahiah. Hanya manusia berotak jerami yang tertarik untuk mempersoalkannya.

Baca:

Anies-Sandi lagi-lagi tidak menunjukkan pribadi politisi kenegarawanannya. Prilaku politik menyimpang dari para pendukungnya tidak mereka koreksi atau hentikan, malahan mereka berdua –khususnya Anies– terus menerus memprovokasinya. Apakah memang sudah sedahsyat itu ambisi politiknya yang ingin menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, hingga fatsoen, etika politikpun tak pernah diperhatikannya?

Sekedar mengingatkan sejarah pra Reformasi 1998, dahulu jauh sebelum manusia-manusia oportunis seperti Anies-Sandi bermunculan di pentas politik negeri ini, anak-anak bangsa seperti penulis dkk. di seantero negeri ini bergerak dan melawan habis-habisan rezim fasis, despotik, militeristik dan sentralistik yang bernama Orba dengan Soeharto sebagai pemimpinnya. Tak terhitung berapa banyak sahabat-sahabat perjuangan kami yang diburu, dibui ataupun dibunuh, namun anehnya ketika Orba tumbang dan lenyap dihempas gelombang perlawanan anak-anak zaman, orang-orang seperti Anies-Sandi yang malah berusaha untuk membangkitkannya kembali. Karena itu kalian bisa membayangkan, kenapa penulis harus meruncingkan perlawanan pena kepada mereka berdua, pagi siang dan malam.

Anies-Sandi ini bagi penulis bukan hanya seorang politisi oportunis, namun juga plagiator-plagiator amatiran yang sembarangan mencuri konsepsi orang lain karena malas berpikir dan tak bersedia membayar konsultan. Tengok saja misalnya pengakuan dari seorang perempuan, ia mengatakan bahwa program yang sekarang dinamakan OKE OCE itu adalah concept note konsultan yang diambil sesuka-suka mereka berdua (Anies-Sandi). Karena itu menurutnya konsepnya jadi acak kadut. Lalu seorang temannya (laki-laki) yang juga seorang konsultan pun angkat bicara. Menurutnya, mereka mempresentasikan Konsep GRO Convergence UMKM pertama kali ke Sandi Uno pada Januari 2016 yang diikuti dengan 4 pertemuan lanjutan dengan tim intinya (terdiri dari mayoritas orang-orang KADIN dan HIPMI), tapi kontrak tidak kunjung diberikan sampai keluar yang namanya OKE OCE, persis seperti konsep yang mereka tawarkan. Jadi intinya Anies-Sandi tidak mau membayar jasa konsultan namun kemudian menjiplak habis konsepnya. Inilah yang penulis namakan plagiator.

Politik memang dunia penuh kebohongan dan kepalsuan, namun bagi orang yang sudah tercerahkan moral dan intelektualnya, tak kan pernah berkhianat pada nurani dan rakyatnya sendiri. Dalam Debat Final Pilkada DKI Jakarta Putaran II yang dipandu Najwa Shihab, Anies menyindir Basuki dengan menyatakan,”Tak perlu terus menerus memprovokasi orang untuk membuat kegaduhan”. Namun dalam kenyataannya Anies sendiri dalam kampanyenya di depan warga DKI Jakarta memfitnah Basuki dan memprovokasi warga agar membencinya karena dikatakannya Basuki gemar dan akan terus menggusur rumah-rumah warga DKI Jakarta yang hidupnya sengsara. Dan baru tadi pagi kita mendengar Al-Khathath (Sekjen FPI) bersama 3 orang lainnya diciduk polisi dari Polda Metro Jaya karena dianggap hendak melakukan makar. Siapa Al-Khathath? Dialah operator politik Anies ! Benar-benar seperti akhir namanya, edan !…

Demo 313 gagal total, semua stasiun tv hanya sesekali menayangkan aksi demo 313 tsb, bahkan stasiun tv lainnya malah lebih banyak menayangkan Demo Masak dari para Koki Jepang. Gagal maning-gagal maning Son…(SHE).

Bandung, 31317.

Saiful Huda Ems (SHE). Pemerhati politik.

(gerpol)