Kesal dituding menggunakan tanah Pemprov DKI untuk dijadikan lahan mall oleh pasangan cagub dan cawagub nomor urut 3, Wakil Gubernur DKI petahana Djarot Saiful Hidayat menantang agar pasangan tersebut membuktikan hal tersebut.
Ia mendesak agar Anies Baswedan dan Sandiaga Uno agar menunjukkan bukti adanya pengalihfungsian terhadap lahan milik Pemprov sejak Gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI. (Baca: Anies Cekikikan Kayak Kuntilanak Saat Ditanya Mal yang Berdiri di Atas Tanah Negara)
“Yang mana? Tolong tunjukkan pada kami yang mana, apalagi pada masa kami loh ya, Jokowi-Basuki maupun Basuki-Djarot,” ujar Djarot, saat ditemui di Jalan Warung Silah, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (4/3/2017).
Desakan adanya pembuktian tersebut menurutnya agar warga DKI mengetahui secara jelas, bukan hanya sekedar dugaa semata.
Baca:
- Menuju Khilafah Bersama Anies Baswedan, PKS dan FPI
- Pendukung Teroris di Belakang Anies 1
- Pendukung Teroris di Belakang Anies 2
- Pendukung Teroris di Belakang Anies 3
“Supaya masyarakat jelas, tidak (hanya) lempar wacana, lempar-lempar seperti itu,” jelas Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu pun menegaskan pihaknya telah melakukan pengecekan berdasarkan tudingan tersebut, dan menurutnya tidak ada lahan yang dialihfungsikan menjadi mall di ibukota.
“Jangan cuma dibilang Jakarta Selatan ada, Timur ada, ya kan kami nggak tahu, kami sudah cek nggak ada,” kata Djarot.
“Misal Jakarta Selatan GOR Soemantri sudah berapa tahun yang lalu itu kerjasama sama Pemda,” papar Djarot.
Djarot pun kembali meminta bukti agar pasangan calon nomor urut 3 itu menunjukkan lahan yang mereka anggap dijadikan mall. (Baca: 10 Alasan Saya Menolak Khalifah Anies Menguasai Jakarta)
Jika memang ditemukan, maka pasangan cagub dan cawagub DKI nomor urut 2 Ahok-Djarot akan mengucapkan terima kasih.
“Mana? sekarang tunjukkan lahan kami yang diubah jadi mall, coba tunjukkan, kalau ada, dimana? kami akan cek, kalau bisa ditunjukkan, kami akan berterima kasih,” tegas Djarot.
(tribunnews/gerpol)