Yang menang Pilkada kan Anies-Sandi, kok yang dikirimi bunga Ahok-Djarot?
Pertanyaan tadi dari seorang kawan, bagi saya menarik.
Saya coba menjawab seperti ini: karangan bunga untuk Ahok Djarot adalah tanda perhatian, kasih sayang dan cinta dari pendukung.
Tapi mengapa tidak ada perhatian ke Anies-Sandi yang menang?
Karena memang Anies-Sandi gak punya pendukung. Ini buktinya.
Yang berpura-pura mendukung Anies-Sandi kemaren kebanyakan pembenci Ahok-Djarot, mereka memilih Anies-Sandi bukan karena suka, cinta atau yakin Anies-Sandi bisa bekerja untuk Jakarta, tapi mereka yang sudah membenci Ahok-Djarot.
Memilih Anies-Sandi adalah pelampiasan kebencian mereka pada Ahok-Djarot.
Atau mereka yang memilih Anies-Sandi karena termakan propaganda SARA, atau mereka yang takut kena sanksi sosial dan intimidasi kalau memilih Ahok-Djarot.
Baca:
-
Sandi Berkicau tentang Persatuan Jakarta, tapi Kirim Foto Bersama Pendukungnya yang Rasis
-
Anggota DPRD Menangkap Sinyal Pelemahan Sistem e-Budgeting di Era Anies-Sandi
Ahok punya pendukung dan fans, tapi Anies tidak. Pendukung Anies dalam Pilkada adalah pendukung “cabutan”.
Makanya ada Ahoker, tapi tidak ada Anieser, karena memang tidak ada yang disebut pendukung dan fans Anies.
Oleh karena itu banyaknya karangan bunga untuk Ahok-Djarot tapi tidak ada karangan bungan sebagai bentuk perhatian ke Anies-Sandi, karena memang tidak ada yang disebut pendukung riil Anies-Sandi.
Guntur Romli
(Gerpol)