Jakarta- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tampaknya enggan menanggapi kasus kadernya yang tersandung masalah asusila. Hingga berita ini ditulis, tidak ada tanggapan maupun klarifikasi.
Sekretaris Jenderal PKS, Mustafa Kamal saat dihubungi lewat pesan elektronik tidak merespons. Begitu pun ketika minta tanggapan anggota Fraksi PKS yang duduk di Senayan, Ecky Awal Mucharam.
Baca Juga:
- NU Tuntut PKS Hentikan Pencaplokan Masjid
- Menuju Khilafah Bersama Anies Baswedan, PKS dan FPI
- Setelah Luthfi Hasan PKS, Patrialis Akbar Adalah Sapi Berjenggot Kedua
- Politisi PKS Ini Doyan Duit Kafir
Ecky hanya menyatakan, bukan ranahnya mengomentari hal tersebut. “Salah itu kalau ditanyakan ke saya,” jawabnya singkat.
Hal senada disampaikan Sekretaris Fraksi PKS Sukamta. “Mbak, itu bukan ranah fraksi,” katanya saat dikonfirmasi JawaPos.com, Selasa (12/4).
Menurut Sukamta, lebih baik ditanyakan kepada Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS, di mana kader bersangkutan tersandung kasus. “Baiknya ditanyakan ke DPW terkait. Seperti apa duduk persoalannnya,” pungkas Sukamta.
Seperti diketahui, Mardiatoz Tanjung, kader PKS digelandang polisi karena kepergok warga saat berbuat mesum dengan wanita selingkuhan di kediamannya, Senin (11/4) sore. Mardiatoz merupakan ketua ranting Kelurahan Bander Senembah, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Sumatera Utara.
Saat dipergoki warga, wanita yang dibawa Mardiatoz dalam kondisi tak berbusana. Saat itu Mardiatoz dan si wanita selingkuhannya berada di kamar mandi.
Mardiatoz sempat bersitegang dengan warga yang memergoki perbuatannya seraya mengancam dengan menggunakan pisau. Sampai akhirnya polisi datang dan menggelandang Mardiatoz ke kantor polisi.
(viva/gerpol)