Bikin Nangis, Warga Ini Menulis Soal Karangan Bunga untuk Ahok di Balai Kota

3609
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Berikut ini hasil liputan Gerilyawan

Tidak sengaja….
Tapi pasti juga bukan sebuah kebetulan saya “terdampar” di Balai Kota.
Berjalan kaki dari kedutaan Amerika (di ujung kiri jl. Merdeka Selatan) dan begitu banyak karangan bunga..
setelah saya baca ternyata karangan bunga unt Ahok-Djarot….

Maka saya putuskan masuk ke dalam…
Ampuuun…. Ribuan karangan bunga terpampang di Balai Kota.. kala saya mau masuk datang lagi beberapa sepeda motor dan bahkan truk kecil mengangkut puluhan karangan bunga lagi..

Iseng saya tanya seorang bapak pengendara motor yang sedang menurunkan 3 buah karangan bunga dr motornya..
Wah, Pak.. Omzet naik donk. Yang ngirim bunga banyak.
Bapak ini tersenyum lemah dengan mata sedikit ber-kaca2.

“Wong mereka ini orang baik, ya pasti banyak yg sedih… akan ditinggalkan”.
Aku tercekat tenggorokannya, tak bisa menjawab apapun…,

Begitu masuk balai kota.. Membaca kata2 di papan2 bunga itu.. Mau tak mau akupun ikut mbrebes mili…
Luar biasa…
Ahok Djarot dibenci.. Ahok Djarot dicintai..
Mereka kalah tapi sekaligus menang…

Bukan hanya itu..
aku tertegun membaca berbagai kata2 di papan tiba2 ada seorang ibu mendekati aku dan tiba2 memegang tanganku..Sedikit tersenyum yg ditahan …,”Suami saya ndak punya penghasilan tetap, tapi pak Ahok berikan tempat tinggal dirumah susun…” air matanya menetes…Tersenyum sambil berkata …, “tidak tahu apa kami masih bisa tetap tinggal di situ ?”

tiba2 ada seorang ibu lari2 kecil keluar dr balai kota.. Sambil nangis tersedu dan bilang “enggak tahan ah….selama ini anakku dikasih duit, sepatu dan tas sama pak Ahok… aku sedih, tapi mau gimana lagi…”

Lalu…
Ada seorang bapak tua berkursi roda.. Ditanya.. Kok bapak niat amat ke balai kota yg penuh sesak..
“Kursi roda ini pemberian mereka (Ahok Djarot)… masa dia aku gak boleh berterima kasih….”
Maka akupun ikut tidak tahan…
Menangis…
Terharu melihat cinta. (Bukan menangis krn mereka kalah.. Menang kalah biasa.. Apalagi politik).

Tak lama seorang ibu menuntun 2 anak yg usianya dibawah 12 tahun….
Ibu kok tega2nya je Balaikota dng anak2 kecil ini ?
“Suami saya cuma lulusan SMP, tapi dikasih kerjaan sama pak Ahok jadi PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum)…. gajinya 4 juta lebih… (dia terisak) … dulu punya duit 50 ribu aja susahnya bukan main..gimana nanti pak Ahok gak jadi gub lagi….(tangisnya mulai terdengar)….
Saya nggak tega, pandangan saya arahkan ke udara….

Ada macam2 cara orang mengekspresikan rasa cintanya..
Ada yg membawa tangkaian bunga dalam jumlah besar…
ia membagikan kepada pengunjung dan mengatakan “… ayo angkat bunga ditangan anda, begitulah hati pak Ahok …. putih tanpa pamrih”…..

Ketika makin siang, kendaraan yg membawa karangan bunga makin sering banyak….
Saya tinggalkan teras Balaikota, yg temboknya jadi saksi sejarah – kala mendengar keluhan warga pada “Bapaknya”…

Mereka yg datang bukan kaum menengah-atas saja…
Mereka adalah Pimpinan yg tulus dan baik dan dicintai rakyatnya….

Ini fakta….

(gerpol)