Bukan Fitnah, Perusahaan Sandiaga Uno Menghancurkan Banyuwangi

1011900
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Anda tahu yang diblur pada gambar dibawah ini? Mohon maaf itu bukan payudara artis yang diblur oleh komisi penyiaran, melainkan gunung Tumpang Pitu yang ada kabupaten paling timur Pulau Jawa, Kabupaten Banyuwangi. Gambar ini diblur bukan sedang menunjukkan bahwa gambar gunung itu tidak senonoh untuk dilihat. Tidak. Tapi gambar itu sedang mengajak kita membayangkan bagaimana Gunung Tumpang Pitu yang indah, kaya dengan keanekaragaman hayati, yang selama ini menjadi benteng alami bagi terpaan angin dan Tsunami, sebentar lagi akan segera hilang dan musnah keberadaannya.

Ini bukan sulap bukan sihir. Atau Gusti Allah sedang menitahkan malaikat untuk mencabut gunung tersebut. Ia hilang karena dihilangkan oleh tangan jahil, tangan-tangan serakah. Mereka adalah manusia-manusia yang melihat segalanya, everything, sebagai komoditas. Tepat pada abad inilah kita saksikan Alam  diperlakukan tak ubahnya labor yang dipaksa untuk menghasilkan pundi-pundi uang.

Baca Juga:

Siapa persisnya pelaku penghilangan Gunung Tumpang Pitu?

Yang terutama sekali adalah Sanidaga Uno, Soeryadjaya, dan Boy Thohir. Melalui perusahaan tambang miliknya, PT. Merdeka Copper Gold Tbk, mereka mengeruk kandungan mineral gunung tersebut dan menghilangkan keberadaanya. Tak hanya itu, seluruh keanekaragaman hayati di Gunung tersebut pun akan turut musnah.

Tambang emas yang diklaim merupakan terbesar kedua setelah tambang emas Freeport Indonesia di Papua ini, akan mengeruk mineral berupa emas, perak dan tembaga yang ada di dalam perut gunung tersebut.

Apa keuntungannya bagi pemerintah kabupaten Banyuwangi atau masyarakat Banyuwangi? Tidak ada. Pemerintah Banyuwangi, melalui bupatinya yang juga konon salah seorang kader Islam, telah menggadaikan gunung tersebut dengan menurunkan status hutan lindung gunung Tumpangpitu menjadi hutan produksi pada tahun 2013, hanya untuk mendapatkan iming-iming Golden share sebesar 10% yang dijanjikan perusahaan Uno. Bagi anak yang nggak pernah sekolah saja tahu kalau Golden share 10% tidak ada artinya apa-apanya dibanding dengan kelestarian bentang alam Gunung Tumpang Pitu dengan fungsi ekologisnya yang tidak bisa digantikan oleh apapun juga. Jika benar gunung itu segera hilang. Maka tak ada satu manusia pun yang bisa mengembalikan keberadaannya berserta fungsi ekologisnya sebagaimana semula. Se-alim dan se-abid apapun manusia tersebut.

Dengan ini kita bisa dengan mudah menyaksikan potret pengkhianatan atas nilai keagamaan dan kesantunan kita pada alam yang selama ini dijunjung tinggi. Tepat di sinilah komitmen luhur menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan  manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alamnya tengah dirontokkan tiada bersisa.

“Ah itu kan penilaianmu saja yang suka melebih-lebihkan?” Sanggah para perampok. Oke. Sekarang kita balik bertanya. Adakah yang bisa mengembalikan kondisi gunung Nemangkawi yang disucikan oleh suku Amungme di Papua, setelah digadaikan pada Freeport? Adakah yang bisa mengembalikan identitas masyarakat suku Amungme dan Kamoro setelah ruang hidupnya diporak-porandakan, Apakah dengan eksploitasi gunung Nemangkawi kemudian orang Papua hidup sejahtera? Apakah ratusan ribu hektar hutan-hutan adat  yang digadaikan pada korporasi kemudian masyarakat adatnya hidup sejahtera? Apakah kelak dengan Golden share 10%, masyarakat Banyuwangi mendadak menjadi kaya?

Saya yakin, tak ada satu mulutpun manusia cerdik cendekia di republik ini, yang selama ini  menjadi juru bicara korporasi dan penyambung lidah kartel, yang bisa menjawabnya. Kita tahu masyarakat Papua dan masyarakat adat di banyak tempat di Indonesia, selain mereka tercerabut identitasnya akibat perampasan ruang hidup mereka, juga hidup dalam kondisi memprihatinkan, dan secara terus menerus diintimidasi.

Jadi gampang nya begini. Yang diam melihat kejahatan, ya secara langsung atau tidak juga hakikatnya bagian dari kejahatan itu sendiri. Atau bayangkan gini saja. Biar mudah. Ada seorang perempuan diperkosa dan kalian diam saja, bahkan dalam hati anda setuju dengan pemerkosaan tersebut. Hakikatnya anda juga pemerkosa. selemah-lemahnya iman, dalam hati anda harus mengatakan bahwa penghancuran gunung Tumpangpitu sebagai salah dan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun juga.

Catatan tambahan:
Lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) dua anak usaha Merdeka Copper Gold yaitu PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI) terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, dengan IUP BSI seluas 4.998 hektar dan dengan IUP DSI seluas 6.623 hektar. Lokasinya berdekatan dengan kawasan Taman Nasional Meru Betiri.

Bila ini dianggap fitnah. Sila digoogling kata kunci: Sandiaga Uno, Gunung Tumpangpitu, PT. BSI. Akan keluar berita terkait yg sudah lama berlangsung tapi tidak banyak mendapat perhatian publik.

(gerpol)