Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan melakukan tindakan tegas bila ada mobilisasi dan pengumpulan massa di TPS-TPS dalam pilkada Jakarta lusa besok. Keberadaan massa yang besar di TPS pasti memberikan kesan intimidatif.
“Tolong jangan terjadi pengumpulan massa apapun alasannya ke TPS. Apalagi jumlahnya besar. Kalau jumlahnya besar pasti kita angkat,” kata Tito di Gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2017).
Baca:
- Tamasya Al Maidah Dari Pendukung Anies-Sandi Mengancam Kelancaran Pilkada
- Terbongkar! Ketua Panitia Tamasya Al Maidah adalah Guru Agama Prabowo
- Setara: Tamasya Al Maidah bentuk Pelanggaran Terstruktur, Sistematis dan Masif
Tito juga telah memerintah Kapolda Metro Jaya, Lampung dan daerah di Sumatera lainnya untuk mencegah dan melarang pergerakan massa ke Jakarta.
“Jangan tanggung-tanggung. Kalau ada yang berangkat dalam rangka ke Jakarta untuk politik lokal Jakarta, cegat dan gunakan diskresi,” ujarnya.
Polisi sudah menyiapkan pengamanan di TPS Jakarta yang berjumlah 13.034 TPI. Minimal ada satu personel polisi untuk satu TPS.
Secara keseluruhan ada 65 ribu personel gabungan Polri, TNI, Pemda dan Linmas yang dikerahkan untuk pengamanan. Dari jumlah itu, 30 ribu personel merupakan anggota Polda dan TNI.
“Ini sudah cukup besar tapi saya kembalikan ke masyarakat tidak perlu takut,” ujarnya.
“Polri dan TNI jumlahnya lebih dari 30 ribu. Itu sudah banyak dan lebih banyak dari (aksi) 212. Baik di TPS maupun kekuatan standby,” tuturnya.
(detikcom/gerpol)