Catatan KOMPAS: Membongkar Hoax Akun Twitter Pendukung Anies

1098858
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Judul berita yang sudah diedit dan yang asli (Sumber: Kompas)

Internet memang menakjubkan. Terima kasih kepada para pelopor di lembaga ARPA Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang pada tahun 1969 mengembangkan proyek jaringan komputer.

Melalui jejaring itu, setiap manusia di seluruh bumi dimungkinkan untuk saling terhubung.

Terima kasih pula kepada Tim Berners Lee yang menemukan world wide web, “jendela internet” yang memungkinkan setiap manusia di kolong langit bisa saling berinteraksi di jagad maya dengan nyaman.

Internet telah menjadi ruang partisipasi publik yang paling luas sepanjang peradaban manusia. Setiap orang kini tidak lagi hanya menjadi konsumen informasi yang pasif, tetapi juga produsen informasi yang aktif.

Kita lalu kebanjiran informasi.

Repotnya, banyak dari kita tidak tahu apakah informasi yang kita konsumsi di internet benar atau tidak.

Kadang, dengan lugunya kita ikut menyebarkan informasi yang kita tidak ketahui dengan pasti kebenarannya.

Tak soal jika informasi yang disebar adalah benar adanya. Namun, cilaka-lah kalo informasi yang turut kita sebar adalah informasi yang menyesatkan.

Oleh karena itu, pentinglah bagi kita untuk menelaah dengan bijak setiap informasi yang kita konsumsi dari internet.

Karena setiap orang di internet adalah produsen informasi, maka siapa pun bisa memproduksi informasi apa pun bentuknya, entah benar entah bohong.

Hoax

Seperti halnya yang belum lama ini beredar luas di media sosial. Sebuah cuplikan layar atau screenshot berita Kompas.com yang telah dimodifikasi disebarkan di media sosial oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Gambar hoax itu kemudian menjadi viral di media sosial. Sejumlah pengguna akun di media sosial lantas menyampaikan pandangan mereka dan mencaci Ahok berdasarkan gambar yang tidak benar itu.

Gambar tersebut diedarkan di Twitter oleh akun @TweetParpol. Berikut adalah perbandingan gambar hoax dan gambar asli.

Gambar berita “hoax”. Kata “niat” adalah kata baru yang ditambahkan oleh penyebar gambar yang telah dimodifikasi ini.
Gambar berita yang asli.

Judul berita dalam gambar hoax itu adalah “Ahok: Kamu Kira Kami Niat Bangun Masjid, Naikkan Haji Marbut?”

Keji. Judul itu telah dimodifikasi. Penyebaran yang dilakukan melalui akun @TweetParpol pun berpotensi menyulut kebencian dari mereka yang mengira bahwa Ahok benar mengeluarkan pernyataan itu.

Baca juga:

Berita yang benar adalah “Ahok: Kamu Kira Kami Bohong Bangun Masjid, Naikkan Haji Marbut?”.

Kata “bohong” pada judul itu diganti menjadi “niat”. Maknanya sama sekali berbeda.

Aslinya, berita tersebut tayang pada Jumat, 14 Oktober 2016.

Pengguna akun @TweetParpol yang tidak bertanggung jawab itu juga menyebarkan gambar berita dari sejumlah situs lain, seperti Detik.com dan Merdeka.com yang telah dimodifikasi.

Suasana politik menjelang pilkada memang tengah memanas. Sejumlah pihak yang kita tidak tahu siapa dengan egoisnya tengah memainkan media sosial demi menyulut sentimen publik semata-mata demi kepentingan mereka.

Akun Twitter @tweetparpol sendiri sebelumnya mencuit dengan nada provokasi dan tagar #PenjarakanAhok yang disertai screenshoot dari berita Kompas.com yang telah diedit sebelumnya.

Cuitan akun @tweetparpol yang membuat berita hoax Kompas.com

Selain cuitan ini, akun @tweetparpol juga memang sering kali menyebar berita-berita hoax dengan judul yang sudah ia edit sendiri.

Screenshoot berita yang sudah diedit judulnya.
Berita asli.

Selain dua berita ini, masih banyak cuitan @tweetparpol yang mengundang banyak reaksi netizen karena screenshoot berita yang telah diedit judulnya, lihat cuitan lain di sini.

Setelah beredarnya berita Kompas.com yang telah diedit olehnya, akun @tweetparpol sempat menggembok akun twitternya yang saat itu banyak mendapat komentar negatif netizen. Banyak dari mereka yang juga meminta akun ini untuk dilaporkan ke pihak kepolisian. Akan tetapi, sampai dengan saat ini, akun ini masih eksis dan memprovokasi netizen dengan cuitan-cuitannya yang memuat berita-berita negatif tentang pasangan calon nomor urut dua.

Cuitan akun @tweetparpol dengan tagar bernada provokatif.

Dengan melihat cuitan di akun @tweetparpol ini kita sudah bisa menyimpulkan kalau pemiliknya merupakan pendukung pasangan calon Anies-Sandi. Beberapa cuitannya dengan sangat jelas cenderung memihak pada pasangan calon nomor urut tiga, Anies-Sandi.

Cuitan @tweetparpol dengan beberapa akun lain pendukung Anies-Sandi.

Selain itu, akun @tweetparpol juga sering kali membagikan berita tentang pasangan calon Anies-Sandi kepada beberapa akun yang sudah banyak diketahui netizen memang anggota timses maupun yang mendukung pasangan Anies-Sandi seperti, @pandji @IndraJPiliang @cumarachel @Fahrihamzah dan @fadlizon

 

(kompas/chirpstory/gerpol)