Seorang wartawan mengalami kekerasan verbal dari seorang yang mengaku FPI, dipaksa melepas kaosnya dan diteriakin PKI di sebuah warung di Jakarta. Peristiwa perebutan Kaos ini terjadi pada Hari Jumat 17 Maret 2017 dan sempat direkam oleh seorang Netizen @NkAsmita.
Kejadian itu berawal saat FPI baru pulang dari Masjid setelah Jumatan, tiba-tiba masuk warung dimana wartawan tadi sedang ngobrol bersama teman-temannya, sempat cekcok dengan wartawan tadi karena keberatan dipaksa melepas kaosnya. Padahal kaos yang disebut sebagai Kaos PKI tersebut ternyata kaos dengan logo “Aeroflot”, maskapai Russia.
Semakin ramai ketika seorang Ibu, rekan dari wartawan tadi melakukan perlawanan ke FPI, terdengar di video sempat ada nasehat ke pelaku dengan mengingatkan bahwa pelaku habis Sholat Jumat kenapa berprilaku seperti itu (memaksa melepas kaos yang dipakai dengan alasan itu kaos PKI). Bukannya minta maaf, FPI tadi justru neriakin Ibu pemberani tadi tepat didepan mukanya “PKI!”
Rekan dari FPI tadi tidak ada yang ikut masuk ke warung karena tau kalau direkam, mereka mikir panjang mungkin malu karena temannya yang galak dan minta lepas kaos tadi dilawan oleh seorang Ibu dan tidak bisa berargumen sepatah katapun selain teriak-teriak PKI. Akhirnya pelaku ngeloyor pergi menahan malu karena kalah argumen dengan seorang Ibu pemberani.
Suasana di Jakarta memang sedang memanas karena Pilkada, kubu Anies Sandi yang setiap saat membakar suasana demi mendapatkan simpati sudah terlalu jauh melangkah. Memainkan isu basi yang akhir-akhir ini terbongkar maksud dan tujuannya hanya untuk kekuasaan. Dengan mengerahkan FPI dan Masjid untuk ambisi kotor Anies, tanpa pernah melihat di lapangan saat ini Masyarakat sedang resah.
Penolakan memandikan Jenazah, pemasangan spanduk SARA, pengajian oleh FPI yang selalu provokatif, dihembusnya isu PKI dan isu rasis Cina ini memang by design. Tujuannya untuk menampilkan sosok Anies yang santun dan dicintai Ummat. Padahal itu semua kosong belaka hanya untuk ambisi Anies Sandi untuk menang Pilkada.
(gerpol)