Calon Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa isu tentang Jakarta Bersyariah adalah rekayasa (framing) dari lawan-lawan politiknya untuk menjatuhkan dia.
Pemilihan gubernur ibu kota belakangan ini memang marak dengan berbagai seruan sentimen agama lewat spanduk atau media sosial, termasuk Jakarta Bersyariah. Di media sosial beredar pengakuan pemilik akun Twitter Ustad Haris — yang disebut-sebut dari tim pendukung Anies — bahwa dia dan timnya yang memasang spanduk-spanduk Jakarta Bersyariah itu.
Baca:
- Gus Nuril: Yang Ingin Jakarta Bersyariah Suruh Pindah ke Arab, Anies Pulang ke Kampungnya
- Ini Dia Kontrak Asli “Jakarta Bersyariah” yang Ditandatangani Anies Baswedan
- Membongkar Sindikat Spanduk Jakarta Bersyariah yang dipasang pendukung Anies Sandi
Dalam spanduk yang terpasang di berbagai sudut kota itu, terdapat foto Anies dan pasangannya Sandiaga Uno.
Saat ditanyakan soal itu dalam perbincangan dengan Beritasatu News Channel, Anies menjawab dengan nada ketus.
“Ini menarik, bahkan sampai diangkat oleh Beritasatu dalam talk show ini,” ujar Anies menjawab pertanyaan news anchor Rudi Andanu, dalam program khusus Uji Kandidat tayang Selasa (11/4) malam.
“Menarik kenapa? Karena kuat sekali framingnya sampai ditanyakan di dalam talk show ini. Dan itu malah menggambarkan bagi kita betapa ada ikhtiar luar biasa untuk memberikan framing pada kita. Padahal kita nggak pernah berkampanye soal itu, kita tidak pernah mengangkat tema itu.”
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengindikasikan isu ini sengaja disebarkan untuk menurunkan tingkat elektabilitasnya yang dia sebut sudah melampaui pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
“Kenapa tidak ditanyakan tema yang lain? Karena barangkali dalam bayangannya inilah yang bisa dipakai untuk menurunkan. Karena kalau kita bayangkan ya kalau (Ahok-Djarot) sudah di bawah, maka kalau naikin sudah susah ya yang atasnya turunkan saja,” kata Anies.
“Kami semua malah mendorong ‘yuk kita jauhi kampanye-kampanye hitam’. Kalau mau kampanye tunjukkan apa yang mau dijalankan, apa yang ditawarkan, bukan malah melakukan kampanye hitam,” ujarnya.
Anies juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terlibat dalam kampanye hitam dan rekayasa isu untuk menjatuhkan lawan.
“Tidak henti-hentinya kita dirongrong dengan framing-framing seperti itu. Dan silakan saja bagi yang mau berkampanye seperti itu, kalau kami tidak. Bahkan kami tidak melakukan framing dengan yang sebelah,” ujarnya.
Selain itu, Anies mengulangi pernyataan dia sebelum ini bahwa kebinekaan tidak perlu diperjuangkan karena memang sudah hadir di Indonesia. Yang perlu diperjuangkan adalah persatuan.
Klik Berikut perbincangan kami dengan Anies dan Sandiaga
(beritasatu/gerpol)