Sambo, guru Agama Prabowo mempersiapkan mosi tidak percaya ke Presiden Jokowi. Sambo stress dan putus asa saat TNI POLRI melakukan pencegahan besar-besaran untuk siapapun yang masuk Jakarta. Prediksi awal dia akan mendatangkan 1.3 Juta massa, tapi terakhir dia memprediksi 100 Ribu massa. Frustrasi akhirnya sambo memilih narasi mosi tidak percaya.
Baca:
- Presidium Alumni 212 Tebar Ancaman: Kalau Ahok Dibunuh, Saya Siap Masuk Penjara!
- Tamasya Al Maidah Dari Pendukung Anies-Sandi Mengancam Kelancaran Pilkada
- Terbongkar! Ketua Panitia Tamasya Al Maidah adalah Guru Agama Prabowo
- Terbongkar Jika Anies-Sandi Menang Ditugasi Cari Dana Pencapresan Prabowo Rp 5T
Panitia Tamasya Al Maidah menyatakan bakal mengajukan mosi tidak percaya kepada Presiden Joko Widodo jika pemerintah dan aparat hukum terbukti tidak netral saat hari pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April nanti.
“Jika hal demikian terjadi (pemerintah tidak netral), maka saya akan mengajak seluruh umat Islam, para ustaz, kiai, habaib, aktivis, dan semua pihak yang cinta keadilan di negeri ini untuk melakukan mosi tidak percaya kepada pemerintah saat ini,” Ketua Panitia Tamasya Al Maidah, Ansufri Sambo di Masjid Al Ittihad, Tebet, Selasa (18/4).
Mosi tidak percaya adalah prosedur yang digunakan oleh parlemen terkait dengan ketidakpercayaan mereka terhadap pemerintah yang berkuasa.
Sambo menyatakan, pihaknya selama ini menilai pemerintah telah berkali-kali melakukan pembelaan terhadap calon gubernur nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama.
Pembelaan itu khususnya dalam menyikapi status Ahok yang menjadi terdakwa kasus penistaan agama. Sebaliknya, menurut Sambo, pemerintah bersikap tidak adil kepada umat Islam.
Sambo ingin pemerintah menyudahi pembelaan tersebut. Terutama saat pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua, esok.
Ia meminta pemerintah lewat aparat hukumnya seperti kepolisian, Bawaslu, dan KPU menindak tegas jika ada pihak yang melakukan kecurangan dan intimidasi kepada umat Islam yang memilih.
“Jika dibiarkan saja oleh pemerintah, aparat, KPU, dan Bawaslu, maka pemerintah Pak Presiden Jokowi sudah tidak layak dipercaya lagi untuk memimpin Indonesia yang berdasarkan Pancasila ini,” katanya.
Tamasya Al Maidah adalah kelompok orang yang berencana mendatangi tempat pemungutan suara pada hari pemungutan suara esok. Orang-orang yang mengawasi TPS itu berasal dari sejumlah daerah, termasuk dari luar Jakarta.
Sambo selaku Ketua Panitia Tamasya Al Maidah memprediksi acara tersebut akan diikuti oleh 100 ribu orang.
(cnn/gerpol)