Gara-Gara Ahok Megakorupsi E-KTP Terbongkar

1096765
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Gak heran kok korupsi E-KTP emang sudah dari awalnya gak beres, bayangin aja E-KTP itu subkonnya sampe 4 tingkat kebawah. Beberapa tahun yang lalu gue pernah infokan subkon-subkon ini dikumpulin BPK di Jawa Timur, pemeriksaan dalam rangka pengamanan.

Yah temen-temen gue kan ada juga yang kejebak akhirnya ikut main di proyek ini pas dia tau dia subkon vendor ke 4 dia cuma geleng-geleng biji. Makanya kualitas E-KTP kita sangat buruk, kartunya cepat rusak baik dari laminating maupun tulisannya ilang-ilang, proyek 5 triliun lebih neh.

Waktu acara pengumpulan vendor-vendor E-KTP ini sebenarnya sudah gak bisa diselamatkan pencatatannya karena amburadul, tapi itulah hebatnya BPK. Kalo pada tahun 2013 KPK berani bongkar kasus E-KTP ini, sebenarnya proyek ini masih bisa diselamatkan perekaman masih bisa selesai.

Baca Juga:

Kalo sekarang baru dibongkar sudah teramat telat, uang-uangnya sudah habis dimakan, sementara proses perekaman dan percetakannya juga sangat lambat.

Ahok bukan menolak E-KTPnya tetapi dia menolak cara pengadaannya saat itu, tanpa kontrol maka hilang 40% lebih bukan hal yang aneh. Inilah yang dimaksud Ahok kepada pemrotesnya soal serapan APBD yang kecil, lebih baik gue batalin dibanding dimakan maling2-maling bukti E-KTP.

Harusnya saat persidangan E-KTP nanti mereka yang terbukti bersalah diambil saja hartanya lalu dibeliin mesin cetak E-KTP yang banyak. Pemerintah sekarang kebingungan mau nambah anggaran buat blangko dan perekaman E-KTP gak bisa karena by project, yang kena akibatnya pasti rakyat.

Masa kualitas EKTP kita kalah sama kualitas kartu game anak-anak TimeZone? Karena komisinya dimakan sama temen-temennya FadliZone. Ingat kan dulu ada isu E-KTP gak boleh di fotocopy katanya takut rusak chipnya? wasaicip, dibokisin aja sering dicopy kartunya yah rusak.

Gue sampe hari ini kagak percaya tuh di E-KTP kita ada Chipnya, kartu butut gitu dimana dia tanam si enCHIP? Inilah hebatnya Isu.

DEPDAGRI : E-KTP berlaku SEUMUR HIDUP !!
Warga : wow Keren 🤗
DEPDAGRI : Iya tapi Seumur Hidup Kartunya aja
Warga : ngehek pantes 6 bulan

Mungkin maksud mereka ini baik, E-KTP dibuat cepat rusak agar E-KTP kita tiap tahun ganti baru, mereka juga senang ada kerjaan rutin pengadaan. Kan biar mirip proyek perbaikan jalan pantura itu loh, tiap tahun rutin keluarin berapa triliun cuma untuk ngaspal yg “sengaja” mudah rusak.

Dana 140 triliun diantaranya didapat dari hasil kontribusi tambahan reklamasi pulau C, D dan G 100% kesemuanya diserahkan buat warga DKI. Tidak ada sepeserpun dana 400 triliun yang akan diterima warga DKI dalam bentuk uang cash, semuanya dalam bentuk Infrastruktur yang modern.

Maka jangan heran jika Ahok berani targetkan tahun 2020 DKI jakarta akan bebas banjir, karena beliau punya “peluru 400T” untuk atasi. Gak kebayang jika bukan Ahok yang jadi Gubernur DKI, uang 400 T ini akan dibagi-bagikan buat RW dan menyelamatkan perusahaan Paslon lain yang kolaps.

Ratusan ribu rumah susun baru akan dibangun untuk warga DKI selama 5 tahun, dari yang jomblo sampe kakek nenek bisa hidup dengan layak, dengan 400 triliun warga DKI dipastikan punya E-KTP sendiri  dalam 5 tahun kedepan berbentuk Jakarta One, dijamin gak rusak dan butut.

Hehehe pendukung Paslon sebelah yang utangnya banyak lagi nyerang dengan fitnah-fitnah china, diusir dll. 9x sholat jumat berturut-turut di mesjid yang sama khotbahnya tetap Kampanye Pilkada DKI, bahkan Nabi Muhammad SAW aja gak pernah diomongin 9x gini

Ambil Ijazah dan Meninggal Dunia di DKI jakarta sekarang harus Bikin Surat Keterangan Coblos Anies, emang super Gila neh Pendukung No. 3.

Bentar lagi pendukung Anies akan ikutin gaya Trump, kalo menang mereka akan usir pemilih Ahok-Djarot dari Jakarta, amit-amit jabang Sandi

Pendukung Utama Pilkada DKI putaran 2:

Basuki-Djarot : Jokowi, Megawati
Anies-Sandi : JusufKalla, Prabowo

Semoga Kalian Sadar lihat ini

Makanya Mesjid-mesjid di DKI dibiarkan berkampanye untuk Anies Sandi, lo tau kan siapa ketua Dewan Mesjidnya? Ada jenazah gak di sholatin aja diem.

Kalo ketemu Zakir Zaik dengan bangga bilang Ketua Dewan Mesjid Indonesia, tapi kalo urusan politisasi mesjid di pilkada DKI, pura-pura prostat. Putaran ke 1 konon 350 miliar, nanya ke satu management artist yang gue kenal jawabnya maaf mas kami sudah dibayar Profesional #pastiLoTau
Belum Si om terlaaluu, doi juga profesional, angkanya diatas 1 M, gak pake suap-suapan tapi

Rudi Valinka

(@Kurawa/Gerpol)