Cibinong: Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bogor menolak dengan tegas kegiatan dan kampanye apapun yang mengatasnamakan serta menyebarkan Gagasan Khilafah di Indonesia. Demikian release yang disampaiakan, Sabtu (22/04).
Kyai Abdullah Nawawi Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bogor menegaskan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Final dan tak bisa ditawar-tawar lagi. Jangan sampai melukai jasa para Ulama dan Pahlawan yang sudah mati-matian berjuang menegakkan NKRI dengan pengorbanan yang sangat banyak.
Ia menuturkan ini komitmen dari awal dengan berkoordinasi dengan Kepolisian dan TNI beberapa waktu lalu, bahwa bagi GP Ansor Kabupaten Bogor NKRI adalah Harga Akhirat yang harus kita pertanggungjawabkan di Akhirat nanti.
Baca:
- Karena Demo Ansor NU, Aksi Pengibaran Bendera Hizbut Tahrir di Tangerang Dibatalkan
- GP Ansor DKI Menolak Forum Khilafah Internasional
“Kami bukan anti dengan Islam, jangan samakan Islam dengan Khilafah. Ini Indonesia, yang sudah memiliki sistem yang dirancang oleh Para Negarawan yang didalamnya banyak sekali Ulama yang terlibat. Jika mereka mengatakan Demokasi ini salah karena tak sesuai dengan Al-Qur’an, maka salahkah semua Ulama yang ketika itu menyetujui berdirinya Negara ini dengan berasaskan kepada Pancasila?” Katanya.
Jika mereka mengatakan Demokrasi tak ada sumbernya dalam Al-Qur’an, bukankah Khilafah yang mengedepankan sistem Monarki Absolut pun tak ada dalam Al-Qur’an. Sehingga, kami Menolak Kegiatan Masirah Panji Rasulullah dan International Khilafah Forum di Kabupaten Bogor.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Hizbuth Tahrir Indoneisa (HTI) menggelar Masirah Panji Rasulullah di berbagai kota besar di Indonesia diantaranya International Khilafah Forum yang akan diselenggarakan pada Minggu (23/04/2017) di Aula Khadijah Masjid Az-Zikra, Bukit Sentul Kabupaten Bogor mendatang.
“kami meminta kepada DKM Masjid Az-Zikra untuk membatalkan kegiatan yang ingin memperkeruh masyarakat dan merobek tenun kebangsaan dan kami akan pertahankan NKRI dan Pancasila, atas dasar menjaga hasil perjuangan para ulama kita, dan Polres Bogor untuk tidak memberikan Ijin” Pungkasnya.
(nubogortimur/gerpol)