GP Ansor menggelar serangkaian aksi menolak deklarasi khilafah oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang rencananya akan digelar Sabtu (15/4) ini di Monumen Perjuangan (Monju) Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung.
“Sehubungan dengan berbagai aksi yang kami lakukan mulai hari Selasa hingga jumat (11-14 April 2017), secara resmi kami informasikan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk penolakan kami terhadap kegiatan deklarasi khilafah tersebut,” ungkap Ketua Cabang GP Ansor Kota Bandung Aa Abdul Rozak.
Baca:
- Dahsyatnya Gelombang Penolakan terhadap HTI di Seluruh Jawa Barat, Ini Datanya!
- Dianggap Ancam Keutuhan NKRI, Sejumlah Ormas Desak Polisi Hentikan Rencana Konvoi HTI
- GP Ansor: Kami Tolak Cagub yang Didukung Kelompok Radikal. Maksudnya Anies-Sandi yang Didukung FPI
Adapun rangkaian aksi yang dilakukan di antaranya pencopotan seluruh spanduk kampanye khilafah yang tersebar di Kota Bandung (11 April), pernyataan sikap terhadap Polres Bandung (12 April), aksi gabungan GP Ansor, Banser, PMII, IPNU, dan Pagar Nusa (13 April), hingga istigasah dan doa bersama pada malam hari di depan Gedung Sate dan Monumen Perjuangan (14 April).
“Doa yang selenggarakan malam ini kami panjatkan untuk keselamatan bangsa. Dan kami tidak pernah menolak atau mengganggu kegiatan keagamaan (tablig akbar) kelompok atau organisasi keagamaan apapun sebagaimana yang berkembang di masyarakat. Kami hanya menegaskan sikap bahwa kami akan terus mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila dari berbagai ancaman,” tutur Aa Abdul Rozak.
Menurut ia, mendeklarasikan khilafah sebagaimana yang akan dilakukan kelompok HTI tidak ubahnya bentuk penolakan terhadap Pancasila sebagai ideologi bernegara. “Menolak Pancasila tidak lain sebagai bentuk upaya makar, ” tandasnya.
(sindo/gerpol)