Masyarakat Indonesia tentunya tidak asing lagi dengan salah satu orang terkaya di Tanah Air, Hary Tanoesoedibjo. Ayah lima anak ini dikenal dengan keberhasilannya dalam industri media tanah air dan beberapa tahun terakhir pun mulai berkecimpung di dunia politik.
Januari yang lalu, Hary Tanoe menjadi buah bibir dengan kehadirannya dalam acara pelantikan presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump. Dalam acara tersebut, Hary Tanoe sempat bertemu dengan berbagai tokoh pilitik dunia. Kedekatan hubungan Hary Tanoesoedibjo dengan presiden ke-45 Amerika Serikat tersebut bahkan kini menjadi perhatian publik dunia.
Tidak tanggung-tanggung, majalah bisnis dan ekonomi dunia, Forbes, melakukan wawancara khusus dengan Hary Tanoe dan sekaligus menjadi sampul majalah edisi spesial miliuner.
Ready to meet the world’s top 1% of the 1%? Check out the link in our bio to see how 2,043 of the ultrarich made their fortunes and landed a spot on the 2017 Billionaires list.
A post shared by Forbes (@forbes) on Mar 20, 2017 at 6:04am PDT
Forbes menuliskan bahwa kesuksesan dan jejak karier Hary Tanoe sebagai salah satu miliarder di Asia memiliki kemiripan dengan yang dijalani oleh Trump. Salah satu contoh kemiripan keduanya adalah pilihan investasi. Pengembangan real estate dan industri televisi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari sosok Trump dan Hary. Terlebih lagi, suami dari Liliana Tanaja Soedibjo juga memperlihatkan ketertarikan dengan dunia politik sama halnya dengan Trump.
Pilihan kata Hary Tanoe yang mirip dengan gaya bicara Trump juga tidak luput dari perhatian Forbes. Ketika ditanya berapa besar ukuran rumahnya, Hary Tanoe menjawab, “besar”. Seberapa besar kerajaan bisnisnya? “Sangat besar”. Akan seperti apa resort yang sedang dia bangun di Bali? “Terbesar dan terbaik”.
Lulusan Carleton University, Ottawa, ini menimba ilmu ekonomi dan kembali ke Indonesia dan mengembangkan kemampuan bisnisnya dari nol dan menemui masa kejayaan lima belas tahun terakhir. Diakuinya, dirinya pun mengakui banyak belajar dari usaha yang telah dijalankan oleh Trump.
“Dalam waktu 10 tahun, saya pikir saya akan memimpin negara ini,” ungkap Hary Tanoe kepada Abram Brown dari Forbes.
Tanoesoedibjo dinilai memiliki modal yang besar untuk mendanai mesin politik dan tentunya “memilik media yang benar-benar bisa mempengaruhi opini publik, potensi yang dimilikinya untuk sukses di dunia politik menjanjikan,” tandas Rainer Heufers, dari Indonesian Policy Studies.
(idntimes/gerpol)