Ibnu Baskoro, Saksi Pelapor Ahok dalam Jaringan FPI, Wahabi dan Teroris

1210621
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Kesaksian Palsu dari Para Saksi Palsu

Ibnu Baskoro, seorang saksi pelapor Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Lahir di Jakarta 15 Juli 1969. Kini Tinggal di Kota Wisata Blok 13, No 21 RT/RW 002/025 Gunung Putri Bogor. No HPnya 0811168945.  (Terungkap Saksi Pelapor Ahok Terkait Timses AHY dan FPI)

Ibnu Baskoro bekerja lama di Perusahaan Sepatu Bata Jakarta, dari tahun 1994 sampai terakhir menjadi Direktur HRD di PT Batu Bata tahun 2010. Tahun 2010 sampai 2015 menjadi Presiden Direktur PT Dasa Manunggal Sejahtera di Cibubur-Bekasi. Kini, Ibnu Baskoro mengaku sebagai seorang ustadz dan muballigh—yang tidak diketahu ia belajar agama Islam di mana dan ke siapa—serta menjadi pengurus di Masjid Darussalam, Kota Wisata Cibubur.

Baca: (Eksklusif Novel Bamukmin Ungkap Rekayasa Kejahatan terhadap Ahok di Pengadilan)

Dalam pelaporan dan proses hukum, Ibnu Baskoro didampingi oleh Tim Hukum dari Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI) yang merupakan “tandingan” Komnas HAM yang dibentuk oleh Front Pembela Islam (FPI) yang digagas oleh Imam Besar FPI, Rizieq Shihab, Munarman dan Hariadi Nasution alias Ombat. Selain didampingi oleh Tim PUSHAMI, Ibnu Baskoro juga dibela oleh Tim Pembela Muslim (TPM) yang sudah terkenal membela pelaku-pelaku teroris di Indonesia.

Baca: (Terbongkar Bukti-Bukti FPI Dukung AHY)

Ibnu Baskoro juga pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Darussalam, Kota Wisata Cibubur yang dikenal sebagai tempat penyebaran faham Wahabi. Hal ini bisa dilihat dari penceramah-penceramah yang dihadirkan seperti Farid Ahmad Uqbah, Firanda Andirja dan Ahmad Zain Annajah yang dikenal sebagai tokoh-tokoh misionaris paham Wahabi di Indonesia.

Dalam proses pelaporan Ahok, Ibnu Baskoro didampingi oleh Hanny Kristianto, yang selalu mengaku sebagai mantan penginjil, seperti halnya Irena Handono “biarawati palsu”, Hanny Kristianto memiliki lembaga Mu’allaf Centre bersama Steven Indra Wibowo yang juga mengaku seorang pastur Katolik yang ternyata juga palsu.

Hanny Kristianto terlibat dalam “proyek” dalam isu-isu seperti bahaya Kristenisasi, pemurtadan, dan penyesatan yang laku di kalangan Wahabi. Proyek muallaf ini membuka rekening dan sedekah dari umat Islam atasnama penambahan umat dan “islamisasi”.

Sosok seperti Hanny Kristianto, Irena Handono dan Steven Indra Wibowo adalah orang-orang yang masuk Islam, tapi membawa kekecewaan dari masa lalunya, kemudian menyebarkan pandangan dan sikap yang intoleran terhadap agama masa lalu mereka.

Baca: Panggung Lucu Para Saksi Palsu

Dengan membawa isu dan mengaku-ngaku sebagai mantan biarawati, penginjil dan pastur, mereka mendadak laku di kalangan muslim awam. Namun, ceramah mereka malah menyebarkan kecurigaan, intoleransi dan permusuhan antar umat beragama.

Baca:  Membongkar Kebohongan Irena Handono, Saksi Pelapor Ahok

Maka, dengan mengaitkan Ibnu Baskoro dengan lembaga seperti FPI, Tim Pembela Muslim (TPM) yang membela pelaku-pelaku terorisme, belajar pada tokoh-tokoh misionaris Wahabi, serta tokoh-tokoh mu’allaf bermasalah seperti Hanny Kristianto, Irena Handono dan Steven Indra Wibowo, bica dilacak pola pikir dan jaringan Ibnu Baskoro.

Baca juga: Guru Besar Pidana: Saksi Jaksa di Sidang Penodaan Agama Ahok Abal-Abal