Imam Besar FPI yang menjadi tersangka kasus penghinaan Pancasila dan pesan yang berbau pornografi dengan Firza, Rizieq Shihab, ditolak mentah-mentah oleh pihak protokoler Kerajaan Saudi Arabia untuk bertemu Raja Salman.
Meskipun Rizieq sudah mati-matian melobi dengan mengirimkan foto-foto demo aksi dengan bumbu-bumbu terbesar dalam sejarah umat Islam, Rizieq juga mengaku sebagai alumnus universitas di Saudi Arabia.
Rizieq Shihab juga menggunakan relasinya di DPR seperti Fadli Zon dan Fahri Hamzah agar diterima pihak Kerajaan Saudi Arabia namun ternyata tetap ditolak.
Baca Juga:
- Menuju Khilafah Bersama Anies Baswedan, PKS dan FPI
- Pendukung Teroris di Belakang Anies 1
- Pendukung Teroris di Belakang Anies 2
- Pendukung Teroris di Belakang Anies 3
Ternyata terbongkar sebab utama mengapa pihak protokoler Kerajaan Saudi Arabia tidak mau ditemui Rizieq karena adanya masukan dari Dubes Saudi Arabia di Jakarta sebagai berikut:
1) Dalam Stamboom Silsilah Habib, Rizieq ternyata tdk punya garis Keturunan Habaib.
2) Pendemo Pemerintah, DILARANG dalam Undang-undangan Kerajaan Saudi Arabia, Sementara itu Rizieq adalah aktor intelektual dalam demo-demo, yang saat ini sedang berurusan dengan masalah hukum, untuk itu Raja Salman tidak berkenan.
3) Sebagai Raja yang menganut Kekuasaan Absolut Monarchi, Yang Mulia Raja Salman harus mengutamakan hubungan Bilateral dengan Pemerintah Indonesia sebagai Mitra Strategis, daripada dimanfaatkan oleh sekelompok orang yg memanfaatkan Kunjungan Raja apalagi Indonesia, sebagai konsekuensinya beberapa kelompok tidak direkomendasikan untuk bertatap muka dengan Raja Salman.
4) Rizieq mendesak Fahri dan Fadli Zon agar dia bisa hadir di gedung DPR RI saat kunjungan Raja Salman tapi pihak pengamanan Saudi tidak memperbolehkan kehadiran Rizieq begitu juga saat di Masjid Istiqlal.
(gerpol)