Agus dan Sylvi selalu berada dalam posisi yang menguntungkan, dari berbagai Survei yang dilakukan oleh beberapa Lembaga yang berkompeten pasangan degan nomor urut 1 itu selalu menunjukkan elektabilitas yang sangat signifikan.
Peningkatan suara yang begitu dratis banyak pengamat head to head yang terjadi Justru terjadi Antara pasangan Agus – Sylvi dan Ahok – Djarot.Bagaimana dengan pasangan Anies – Sandi?
- Masih Ingat, Ini Jahatnya Anies Melecehkan AHY
- Curhatan Pendukung AHY yang Dikerjain Anies
- Terungkap Cara Licik Anies Mencuri Suara AHY
Entah kesalahan memilih sosok yang diusung, pasangan Anies – Sandi justru kini selalu di bawah Agus – Sylvi, tidak perlu di beri data yang konkrit, dari hasil di lapangan pun sudah terbukti, dari berbagai survey yang sudah beredar sebelum-sebelumnya pasangan Anies – Sandi selalu berada di bawah Agus dan Sylvi, berbeda dengan survey yang dilakukan oleh survey internal mereka, ya sudah pasti angka tersebut terasa jomplang.
LSI yang belakangan merilis survey pun selalu menempatkan Anies dan Sandi di bawah Agus dan Sylvi, LSI besutan Denny JA semua orang pun tahu mereka adalah lembaga yang kredibel, alias wahid di setiap Survei nya.
Kritikan pun mengalir ketika kini Agus dan Syvi sedang berada di atas angin, Anies berusaha mencari celah bagaimana menyerang Agus bagaimanapun cara nya. Seperti yang sudah dilakukan ketika Agus berencana melakukan Program 1 M setiap RT/RW, kritik Anies kepada Agus ialah Program tersebut tidak jelas, program yang ditawarkan Agus sebenarnya telah ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pemerintah DKI Jakarta. Anies pun menghimbau jangan termakan “Gimmick”, dan terkesan bagi-bagi duit
Sebetulnya lebih baik transparan menyebutkan nominal, jadi masyrakat bisa mengetahui dan mendengar langsung, ketimbang masih berangan-angan dan bersifat rahasia, malah justru tidak transparan dan menimbulkan kecurigaan ketika nanti berlangsung, yang lebh pahit justru dana tersebut tak tersalurkan secara benar dan nominal tidak jelas dan tidak beraturan. 1 M Agus sangat bisa di pertanggungjawabkan, Agus jor-jor an menyebut nominal, jadi warga bisa prediksi dan nantinya warga yang menerima bisa tahu langsung nominalnya. Kritik Anies disini antara Iri, Kalah pamor dan kalah suara.
Kita kasih contoh sederhana saja, ketika setiap pasangan melakukan kampanye sambil blusukan, khalayak ramai pun melihat animo masyarakat ketika Agus melakuan gerilya, selalu ramai dan padat ingin bercengkrama atau sekedar melihat sosok AHY, beda style ya beda juga gaya kampanye dan atmosfer nya, itu sudah jelas terlihat, kita tidak usah membandingkan Agus dengan Ahok, Ahok udah pasti di tolak kalau kampanye.
Agus dengan Anies juga berbeda suasana dan atmosfer nya. Anies mungkin hanya kaget saja, dirinya yang cukup lama terjun di dunia politik justru kalah saing dengan Eks Mayor yang baru seumur jagung masuk karir politik, tapi sudah luara biasa menarik perhatian.
Ini mungkin yang menjadikan Anies gelap mata, berusaha menjatuhkan Agus dan Sylvi yang menurut dia justru saingan beratnya. Tapi tidak masalah untuk Agus, ini hanya riak-riak dalam politik, apalagi kompetisi sekelas Cagub dan Cawagub, Agus pun menanggapinya dengan santai. Pokoknya AHY cukup disegani kali ini.
(kompasiana/gerpol)
