Ini Kata Putri Gus Dur Soal Penolakan Banser NU terhadap Khalid Basalamah, Tokoh Wahabi

1099698
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Pendukung teroris di belakang Anies, dari kiri ke kanan: Gatot Saptono alias Muhammad Al-Khathath, Zaitun Rasmin, Bachtiar Nasir, Farid Akhmad Okbah (berdiri)

Berikut saya sajikan posting dari Mbak Alissa Wahid, puteri Gus Dur tentang aksi Banser terhadap kaum Wahabi di Sidoarjo.

Informasi yang saya dapat dari banser jatim:

1. Tidak ada pembubaran pengajian. Setelah Ust Basalamah pergi, pengajian dilanjutkan

2. Sebelum hari H, Ansor sudah tabayun & musyawarah dg panitia acara. Disepakati agar pengajian memghadirkan pembicara yang tidak mengujar kebencian kepada tradisi keagamaan Islam Nusantara.

3. Pertimbangannya, di tempat2 lain kalau cara pikir takfiri sudah kadung menyebar, suasana penuh kebencian makin panas. (Dalam bahasa kawan Ansor: jangan sampai jatim jadi seperti Jakarta dg 411 dst).

4. Panitia sampaikan akan memutar video Basalamah saja. YBS tidak mengisi acara.

5. Saat Ansor tahu bahwa panitia ternyata mengingkari kesepakatan, Ansor meminta panitia menjalankan kesepakatan.

6. Pengajian terus berlanjut, Ust. Basalamah dibawa meninggalkan tempat.

7. Suasana sudah tenang, mendadak ada insiden pemukulan oleh peserta pengajian kepada ketua banser tulangan. Segera diproses polisi, tapi dimaafkan oleh korban.

Baca:

Saya diskusi cukup panjang dg teman2 Ansor baik di jatim maupun gus Yaqut. Saya sampaikan hal seperti ini membutuhkan kehati2an. Bahkan saya sampaikan bagaimana kalau suatu ketika ansor “dipakai” menyerang ahmadiyah dll.

Jawabannya lumayan senada:
– Realita di lapangan beda dg realita orang terdidik dan aktivis. Fakta kelp ini makin besar adalah kegagalan kita semua karena membiarkan mereka merajalela. Terjebak dg konsep kebebasan

– ansor siap dg konsekuensi dibilang melanggar ini itu, yang penting kelp takfiri berhasil dicegah menyemai kebencian dan permusuhan di wilayah yang selama ini damai.

– Soal ajakan menyerbu ahmadiyah gereja dll kan sudah sering dan sampai saat ini Ansor scr organisasi bergeming. Krn bisa membedakan mana yg ajakan kebencian, mana yg musuh NKRI.

dari facebook Mohammad Monib