Ini Penampakan Lahan yang Seret Sandiaga dalam Kasus Penggelapan Tanah

1096476
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Lahan Yang digelapkan Sandiaga

Kasus dugaan penggelapan lahan di Jalan Raya Curug, Kabupaten Tangerang, menyeret nama calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno ke polisi.

Nama Sandi terseret setelah dilaporkan oleh Fransiska Kumalawati Susilo, kuasa hukum Ketua Dewan Direksi Ortus Holdings, Edward Soeryadjaya ke Polda Metro Jaya pada Senin (13/3/2017).

Baca:

Kompas.com mencoba menelusuri lahan seluas 3.115 meter persegi dengan berbekal informasi minim. Berdasarkan informasi, lahan tersebut berada di Jalan Raya Curug KM 3.500 atau 3,5.

Cukup sulit untuk mencari lahan tersebut. Pihak Kecamatan Curug tak mengetahui saat dikonfirmasi lahan yang tengah kisruh di kepolisian. Pencarian pun dilakukan hingga berhenti pada sebuah bangunan dengan pagar dominan berwarna hijau.

Tak ada plang atau informasi apa pun di depan bangunan dengan gerbang berwarna abu-abu tersebut. Namun, bangunan itu masuk dalam KM 3.

Untuk memastikan, Kompas.com mengonfirmasi kepada Fransiska dengan mengirim foto bangunan tersebut.

“Iya betul,” kata Fransiska mengonfirmasi bangunan tersebut sebagai lahan yang tengah diperkarakan di kepolisian. (Baca: Sandiaga Uno Dilaporkan ke Polisi oleh Edward Soeryadjaya)

Pantauan Kompas.com di lokasi, bangunan itu tertutup rapat pagar dan gerbang. Tak ada celah sedikit pun untuk bisa melihat bagian dalam. Pantauan dari luar hanya bisa melihat bagian atas bangunan.

Di lokasi juga tidak ada orang yang menjaga. Pos satpam nampak kosong. Bagian dalam hanya ada kasur lipat, meja dan kipas. Tak ada satu orang pun yang menyahut saat gerbang diketuk.

Jaha, tukang ojek di seberang lahan tersebut, mengatakan hanya ada dua orang yang menjaga bangunan tersebut. Namun, dua penjaga itu tak ada bila siang hari.

“Waktu kerjanya satpamnya juga enggak tentu,” ujar Jaja kepada Kompas.com. (Baca: Andreas Tjahjadi Lapor Balik Dugaan Penggelapan yang Menyeret Namanya dan Sandiaga)

Jaja menambahkan tak ada aktivitas dalam bangunan tersebut selain bongkar muat barang. Namun waktu kedatangan truk kontainer untuk bongkar muat itu pun juga tak menentu.

“Jadi tak ada aktivitas lain selain bongkar muat itu,” kata Jaja.

(kompascom/gerpol)