Sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo berjalan negara ini sangat maju dalam berdemokrasi, berbagai pihak kembali saling berjabat tangan seakan-akan menandakan rivalitas di negara ini sudah berakhir, jabat tangan antara pemerintahan baru dan pemerintahan lama merupakan penyerahan estafet pemberian tugas dari pemerintahan SBY selama 10 tahun kepada pemerintahan baru Presiden Joko Widodo.
Banyak masyarakat tidak menyadari bahwa sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo bergulir ada pihak-pihak yang selalu mengganggu pemerintahan ini membangun negara ini, hal ini dibuktikan dengan adanya pihak-pihak yang menjaga panasnya “bara” di hati pendukung pihak yang sakit hati.
Baca:
- Ngeri! Gambaran Radikalisme yang Brutal di Pakistan, Mahasiswa yang Dituduh Menista Agama Dibantai Beramai-ramai
- Waspadai ISIS Masuk Indonesia, Polda Bali Ringkus Tiga WNI yang Ng-ISIS
- 1000 Banser DKI Aksi Damai Tolak Forum Khilafah Internasional HTI di Balai Sudirman
Berbagai gangguan-gangguan itu selalu diluncurkan agar menutup mata masyarakat akan prestasi-prestasi pemerintah dalam membawa negara ini untuk lebih baik.
Upaya-upaya pengganggu ini nyata dan bergerak senyap, para pengganggu tampaknya sudah tidak sabar lagi untuk muncul ke permukaan dan menggulingkan pemerintahan Joko Widodo, menunggu sampai waktu 5 tahun adalah waktu yang sangat lama bagi mereka.
Nasib baik sedang berpihak pada mereka, ada jalan masuk untuk mereka untuk beraksi di dunia nyata, kasus Ahok adalah jalan mulus yang akan membawa mereka untuk merealisasikan niat-niat jahat makar, Ahok bukanlah tujuan utama mereka karena target besar mereka adalah melengserkan Joko Widodo, hal ini bisa kita lihat dengan kasat mata.
Gagal Kudeta 4 November dilanjutkan 25 November.
Sakit hati karena upaya penggulingan pada 4 November lalu membuat pihak-pihak yang sudah merencanakan makar semakin sakit hati, tak tanggung-tanggung pihak ini rela merogoh kantong lebih dalam untuk suplai dana lebih besar agar Aksi pura-pura damai bisa sukses menggulingkan pemerintahan saat ini.
Lalu Siapa Pihak Yang Berniat Melengserkan Jokowi?
Ada 3 Kelompok yang sangat ingin menggulingkan pemerintahan Joko Widodo, adapun pihak-pihak tersebut adalah:
1. Pihak-Pihak yang Takut Terjerat Hukum
Seperti kita ketahui, pemerintah Jokowi melakukan bersih-bersih sembari menggencarkan pembangunan di Negara ini, dalam upaya bersih-bersih tersebut banyak orang-orang yang merasa terancam akan terjerat hukum karena mereka sudah berbuat jahat di masa lalu, mereka yang dengan rakus menghisap dana negara dengan berbagai trik untuk menumpuk kekayaan.
Manuver Jokowi membuat pihak-pihak berdosa tersebut ketar-ketir, mereka membangun koalisi jahat dan rela memberikan suplai dana besar-besaran untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi, hanya dengan menggulingkan Jokowi-lah yang dapat menyelamatkan mereka dari jerat-jerat hukum rapat yang dibangun Joko Widodo.
Menggulingkan Jokowi adalah pertaruhan besar oleh kelompok ini, hanya ada dua pilihan Jokowi tumbang atau mereka yang tumbang.
2. Pihak-Pihak yang “Kekeringan”
Korupsi adalah budaya elit yang mendapatkan kedudukan bukan rahasia lagi, bukti korupsi membudaya di berbagai lini di negara ini dibuktikan dengan banyaknya para koruptor yang ditangkap oleh KPK mulai dari kelas teri sampai kelas kakap.
Para koruptor yang rela beinvestasi besar-besaran untuk mendapatkan kursi jabatan di negeri ini, investasi besar-besaran mereka terancam gagal balik modal karena pemerintahan Joko Widodo sangat ketat dalam penggunaan dan pegawasan anggaran.
Paceklik berjamaah dialami oleh kelompok ini karena aksi-aksi Jokowi menutup yang bocor, bocor dan bocor sangat efektif untuk membuat para tikus kelaparan.
Tak mau mati kelaparan, para tikus-tikus busuk ini mulai menggigit perlahan-lahan untuk merobohkan Pemerintah saat ini.
3. Orang-Orang yang Ingin Membangun Negara Berdasarkan Agama
Radikalisme dan separatisme dengan alasan agama bukanlah hal baru di negeri ini, bahkan pentolan kelompok ini berani lantang tidak mengakui Pancasila yag merupakan dasar dari Negara ini.
Kelompok radikal ini sudah menunjukkan upaya-upaya mereka untuk menguasai negara ini dan membuat negara ini sesuai dengan paham mereka anut, kelompok ingin sukses menguasai negara ini seperti apa yang dilakukan oleh kelompok sejenis kelompok ini yang sukses menggulingkan pemerintahan seperti Mesir dan Turki.
Lalu Modus Apa yang Mereka Pakai?
Kelompok-kelompok di atas memiliki satu tujuan utama dan mendesak yaitu menggulingkan presiden Joko Widodo, kesamaan misi ini membuat ketiga kelompok tersebut bahu membahu agar target mereka tercapai.
Berikut modus yang dipakai adalah sebagai berikut:
Membangun Konflik SARA ala Kerusuhan 98 dengan Sasaran Etnis Cina
Isu ini dianggap paling berpeluang membuat negeri ini rusuh, menciptakan kerusuhan besar-besaran adalah upaya memecah konsentrasi Polri dan TNI dalam menjaga keamanan negara ini.
Kelompok-kelompok ini berupaya mengadu domba antara masyarakat pribumi dan masyarakat keturunan dari etnis tertentu.
Berikut bukti bahwa ada kelmpok yang membangun opini negatif dan menancapkan kebencian terhadap Etnis Tionghoa, di dunia maya banyak website yang mungkin jumlahnya menyampai angka ratusan untuk menghembus propaganda adu domba menyasar Etnis Tionghoa.
Upaya yang sangat masif ini bergulir menjadi bola salju, kebencian yang sudah tertanam tadi akan diledakkan dengan aksi penyerangan suatu kelompok kepada etnis Tionghoa, kelompok pemicu inilah yang akan menyulut kerusuhan dalam skala besar di berbagai daerah di Indonesia.
Upaya tersebut sangat jelas saat kerusuhan di Penjaringan 4 November lalu, beruntung polisi dan TNI di bantu masyarakat yang pro keBhinekaan sukses memadamkan pemicu ini.
Gambar serta video di bawah ini adalah bukti kecil yang membuktikan ada gerakan dan upaya yang sangat masif dan dikerjakan dengan sangat terstruktur, berita-berita hoax yang membawa etnis-etnis Tionghoa adalah faka nyata yang terjadi, upaya-upaya busuk tersebut terkonfirmasi dengan adanya propaganda anti Tionghoa yang diluncurkan dengan coretan-coretan di berbagai tempat menjelang Aksi demo 4 November lalu.
Berupaya Memancing Kudeta Militer
Setelah operasi 4 November gagal total, kelompok-kelompok ini berusaha untuk mengadu domba antara TNI dengan Presiden, berbagai propaganda disebar mulai dari pujian setinggi langit kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo cocok menggantikan Joko Widodo sebagai presiden hingga menghembusan isu Panglima TNI yang akan di copot oleh Presiden karena membela umat Islam.
Pergerakan menyebarkan propaganda ini disebarkan di berbagai sosial media, bahkan banyak anggota TNI aktif sempat termakan isu penggantian Panglima ini, kekecewaan terhadap presiden terbentuk di internal TNI, kekecewaan terhadap presiden sempat diungkapkan oleh beberapa anggota TNI pada akun sosial media Facebook.
Aksi-aksi adu domba ini sudah tercium oleh Panglima TNI, sang Panglima sadar banyak bawahannya sudah termakan propaganda-propaganda ini, pada 8 November Panglima TNI memerintahkan melalui surat edaran kepada seluruh jajaran TNI yang dipimpinnya untuk menyaksikan acara Indonesia Lawyer Club.
Melalui acara tersebut panglima dengan cedas mematahkan upaya adu domba berbagai pihak yang mencoba memecah belah TNI, pihak-pihak yang mengadu domba TNI dengan panglima tertinggi dalam hal ini Presiden Jokowi dan upaya-upaya mengadu domba antara TNI dengan Polri.
Dengan lantang Panglima menutup acara tersebut dengan pernyataan:
“LEBIH BAIK SAYA MENJADI TUMBAL DEMI KEBHINEKAAN DARIPADA SAYA BERNIAT MENJADI PRESIDEN”
Pernyataan tegas inilah yang memusnahkan upaya-upaya adu domba membenturkan TNI dengan berbagai pihak, Pernyataan inilah yang membuat TNI kembali merapatkan barisan untuk mnghadapi pihak-pihak yang berniat memecah Kebhinekaan untuk kepentingan kelompok mereka.
Demikian ulasan ini kami buat, alasan utama kami membuat ulasan ini adalah untuk membuka mata kita bahwa negara ini sedang di pecah belah oleh orang-orang dan kelompok-kelompok yang ingin mencapai keinginan mereka.
Kami tak rela apabila ada saudara sebangsa dan senegara kami dari Etnis Tionghoa dan non muslim dijadikan pijakan orang-orang dan kelompok-kelompok kotor untuk mencapai kepentingan mereka.
Mohon Maaf kepada saudara-saudara kami, kami terpaksa menyinggung SARA karena SARA inilah yang dijadikan pihak-pihak berhati picik untuk mencapai tujuannya.
Ayo kita bersama kita teriakkan dengan lantang!
Kami Masyarakat Indonesia yang diikat dengan Bhineka Tunggal Ika TIDAK TAKUT pada kalian yang ingin merusak KeBhinekaan kami, semakin kalian berupaya merusak Kebhinekaan kami maka semakin kuat juga kami bersatu dalam KeBhinekaan ini.
Silahkan sharing tulisan ini pada akun Sosial Media Anda, tunjukkan pada si pemecah belah bangsa ini bahwa kita ada dan tidak akan kalah dengan propaganda.
Perisai Bangsa
(Gerpol)