Pidato kebangsaan tukang tenung ini cukup membingungkan, pidato membahas kemiskinan ekstrim di Hotel super mewah dan dihadiri elitis dan kaum borjuis. Hal ini membuat gusar Netizen sebagai berikut.
Galaksialfa @galaksialfa • 20 menit yang lalu
BLUNDER.. Salah setting tempat nih timses Anies…bicara kemiskinan di Hotel Dharmawangsa…simbol kapitalisme.
Note 5 De Coco @note5decoco • 42 menit yang lalu
Kalau penghasilan di bawah Rp 1 juta, jumlahnya jadi 3 juta orang… kalo data lo valid, lo kasih program dp 0 buat yg 3jt orang, lo simulasi sini dengan dp 0, mereka harus bayar berapa cicilannya? ini data dari lo lho, bukan dari gue. ini yg gue bilang program lo sampah. kalo lo bilang oh, penghasilan bisa nambah pake program ok oh cret, lo belum pernah miskin sih ye, ga semua orang bisa ikut. 3jt orang kan? lo mau modalin berapa itu di apbd? dengan demikian lo nampar muka lo sendiri pake data yg lo kumpulin sendiri. paslon brengsek.
Nuredi @nuredi • 19 menit yang lalu
Pak Anies, seandainya apa yang Bapak sampaikan benar lah kita anggap yah…cara mengatasinya kira2 apa yah Pak. Kalau jawaban Bapak adalah kebersamaan, kira kira nih bentuk riilnya apa. Di kota yang mega politan ini kira2 wujud kebersamaan itu apa yah Pak, pusing juga menebak kira2 cara mengatasinya bagaimana dengan kebersamaan. Jangan pula Bapak jadi Gubernur nanti, malah masyarakat diberikan tebak tebakan untuk mikir sendiri mengatasinya.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengaku prihatin atas kemiskinan di Jakarta. Anies mengatakan ada perbedaan ekstrem kemiskinan di Jakarta dan daerah lainnya.
“Saya pribadi merasakan ada fenomena ada yang harus diikhtiarkan, di Kampung Krukut itu padat sekali. Satu unit rumah ada 5 orang, 6 orang padat. Itu padat sekali, dan di ujung gangnya ada kamar mandi umum,” kata Anies saat berpidato di Hotel Dharmawangsa, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (3/4/2017).
Anies mengaku sangat prihatin atas ekstremnya kemiskinan di Jakarta. Ia membandingkan dengan daerah lain yang miskin, namun penuh kebersamaan.
“Kemiskinan di Jakarta dengan kesempitan, kemiskinan dengan polusi tinggi, tak punya pekerjaan, dan kemiskinan dengan kesepian. Beda dengan miskin dengan di daerah yang berkumpul dengan keluarga besar, sumber daya alam, dan kemiskinan dengan udara bersih. Itu beda sekali dengan di sini dengan kemiskinan yang penuh sesuatu yang ekstrem,” ucap Anies.
Anies dengan pasangannya berjanji akan berjuang mengatasi masalah tersebut. Anies menganggap semua dapat diatasi dengan kebersamaan.
“Kami hadir dengan amanah yang besar. Berat-kecil hanya perasaan, besar-kecil ada ukurannya. Kami yakin dengan kebersamaan bisa diatasi,” tuturnya.
Dia menyebut jumlah orang miskin di Jakarta sebanyak 384 ribu orang. Itu bila standar penghasilannya di bawah Rp 500 ribu. Namun jumlahnya melonjak ketika standar diubah.
“Kalau penghasilan di bawah Rp 1 juta, jumlahnya jadi 3 juta orang,” ujar Anies.
(detikcom/gerpol)