Jokowi Ingatkan Bahaya Terorisme

Share on Facebook
Tweet on Twitter
presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus mengingatkan masyarakat terhadap ancaman terorisme dan masalah keamanan. Presiden Jokowi menyatakan, penanganan keamanan dan ancaman terorisme jauh lebih penting dibandingkan masalah kesiapan pangan, bahan bakar minyak (BBM), dan transportasi.

“Satu hal yang sangat penting kali ini, saya ingin memberikan perhatian khusus pada masalah keamanan dan ancaman terorisme,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas Kabinet Kerja di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/12).

Rapat yang dihadiri Wapres Jusuf Kalla secara khusus membahas tentang persiapan pemerintah menjelang Natal dan Tahun Baru.

Presiden Jokowi juga telah menginstruksikan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Densus 88 melakukan langkah-langkah konkret menghadapi gangguan keamanan dan ancaman terorisme.

“Saya minta Densus 88, Polri, dan jajaran Polri agar hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan dan ancaman terorisme menjadi perhatian khusus,” tegasnya.

Presiden Jokowi telah memerintahkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengerahkan anak buahnya untuk mendukung Kepolisian menciptakan rasa aman bagi masyarakat, terutama yang akan merayakan Natal.

“Saya ingin, Panglima TNI beserta jajaran TNI mem-back up penuh Polri dalam hal yang berkaitan dengan keamanan dan ancaman terorisme ini,” kata Presiden Jokowi.

Diketahui, terduga teroris Adam Noor Syam yang ditangkap di Serpong, Tangerang Selatan memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris Bekasi pimpinan M. Nur Solihin (MNS). “Adam memang ada kaitannya dengan penemuan bom di Bekasi, jaringan MNS,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto, di Jakarta, Kamis (22/12).

Tak hanya terkait dengan jaringan MNS, kelompok Adam juga terkait dengan kelompok Rio Priatna Wibawa (RPW) yang ditangkap di Majalengka, Jawa Barat beberapa waktu lalu. (b1/sp/ant)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus mengingatkan masyarakat terhadap ancaman terorisme dan masalah keamanan. Presiden Jokowi menyatakan, penanganan keamanan dan ancaman terorisme jauh lebih penting dibandingkan masalah kesiapan pangan, bahan bakar minyak (BBM), dan transportasi.

“Satu hal yang sangat penting kali ini, saya ingin memberikan perhatian khusus pada masalah keamanan dan ancaman terorisme,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas Kabinet Kerja di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/12).

Rapat yang dihadiri Wapres Jusuf Kalla secara khusus membahas tentang persiapan pemerintah menjelang Natal dan Tahun Baru.

Presiden Jokowi juga telah menginstruksikan jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Densus 88 melakukan langkah-langkah konkret menghadapi gangguan keamanan dan ancaman terorisme.

“Saya minta Densus 88, Polri, dan jajaran Polri agar hal yang berkaitan dengan gangguan keamanan dan ancaman terorisme menjadi perhatian khusus,” tegasnya.

Presiden Jokowi telah memerintahkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengerahkan anak buahnya untuk mendukung Kepolisian menciptakan rasa aman bagi masyarakat, terutama yang akan merayakan Natal.

“Saya ingin, Panglima TNI beserta jajaran TNI mem-back up penuh Polri dalam hal yang berkaitan dengan keamanan dan ancaman terorisme ini,” kata Presiden Jokowi.

Diketahui, terduga teroris Adam Noor Syam yang ditangkap di Serpong, Tangerang Selatan memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris Bekasi pimpinan M. Nur Solihin (MNS). “Adam memang ada kaitannya dengan penemuan bom di Bekasi, jaringan MNS,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto, di Jakarta, Kamis (22/12).

Tak hanya terkait dengan jaringan MNS, kelompok Adam juga terkait dengan kelompok Rio Priatna Wibawa (RPW) yang ditangkap di Majalengka, Jawa Barat beberapa waktu lalu. (b1/sp/ant)

http://id .beritasatu.com/home/presiden-ingatkan-masyarakat-terhadap-ancaman-teroris/154500