Massa Front Pembela Islam (FPI) hari ini menggelar aksi demonstrasi di Mabes Polri.
Pencopotan Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menjadi tuntutan utamanya aksi mereka.
Dipimpin langsung oleh Imam Besar FPI Rizieq Shihab, massa FPI berusaha memaksa Kapolri untuk mencopot Kapolda Jabar.
“Kapolda yang bersalah harus diproses Propam! Kapolri jangan lemah untuk berhentikan Kapolda yang salah! Allahuakbar! Takbirrr!” teriak Rizieq dalam orasinya.
Rizieq menuduh Kapolda Jabar telah melakukan adu domba umat. Dan untuk itulah ia melaporkannya ke Mabes Polri.
“Kami siap melaporkan jenderal preman! Kapolda Metro telah menghasut Laskar FPI,” katanya.
Usai aksi, Kapolda Jabar memberi penegasan bahwa apa yang dilakukan Rizieq Shihab dengan massa FPI ini adalah tindakan yang sangat berlebihan.
(baca: Kapolda Jabar: Rizieq Segera Jadi Tersangka)
Bahkan, Anton juga menuding Rizieq sebagai seorang penakut yang hanya berani berlindung di balik massa pengikutnya.
“Itu kan hanya ketakutan dari Rizieq aja. Kenapa mesti begitu? Kan ada hukum. Kalau menurut saya, Rizieq itu lebay, katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan.
Saat dikonfirmasi, dirinya juga geram terkait adanya tuntutan Rizieq untuk mencopot dirinya ke Kapolri. Padahal, hak atas pencopotan itu sama sekali bukan wewenangnya.
“Siapa yang mau nyopot? Emang siapa dia mau copot saya? Enak aja,” kata Anton di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
(baca: Kapolda Metro Cuekin Rizieq: Emang Siapa Dia Mau Copot Saya?)
Meski demikian, dia tak mau langsung menindak Rizieq tanpa ada pelanggaran yang dilakukan. Namun bila terbukti melakukan pelanggaran, pihaknya akan tegas untuk mengadakan proses hukum atasnya.
(baca: Koalisi SBY-AHY-Rizieq dalam Jatuhkan Ahok)
“Ya kita masih tangani, hadapi, tapi mengarah ke sana ada. Tidak ada kebal hukum, nanti kita lihat perkembangannya kalau ada pelanggaran hukum. enggak ada ragu-ragu,” tandas Iriawan.
(gerpol)