Jakarta- Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, lagi-lagi menggunakan Masjid sebagai tempat kampanye. Kali ini ia berkampanye kepada para pedagang Pasar Tanah Abang di Masjid Fatahillah, Pasar Tanah Abang Blok B, Jakarta Pusat.
Dalam acara tersebut, Sandiaga ngomong ngawang ngidul tentang pengalamannya menjadi pengusaha kepada para pedagang yang hadir. Ia mengaku menjadi pengusaha karena “kecelakaan”.
Seusai curhat tentang pengalamannya yang gak penting itu, Sandiaga membuka sesi tanya jawab dengan para pedagang.
Baca Juga:
- Beredar Surat Panggilan Polisi untuk Sandiaga Uno Terkait Kasus Dini Indra
- Dewi Perssik Ngaku Pernah Diminta Telanjang, Sandiaga Uno Jangan Bohong!
- Dimiliki Perusahaan Air Sandiaga Uno, LBH Jakarta: Pemprov DKI Rugi 18.2 Triliun
- Anies Dilaporkan ke Bawaslu atas Kampanye Politik Uang
- Skenario Imperialisme Amerika di Indonesia Melalui Trump, Hary Tanoe dan Anies
Sakin panjangnya Sandi berbicara sampai membuat para pedagang yang menjadi audiens kala itu pening dan menganggap Sandi hanya kebanyakan berteori.
“Jangan bicara teori mulu Pak, saya pening. Bagaimana kalau Bapak menanam modal di Baitul Mal?” kata pedagang tersebut.
Mendengar permintaan pedagang itu, Sandiaga malah nyengir. Ia meminta agar pedagang tersebut mengirimkan proposal bantuan dana untuk membangun Baitul Mal.
“Mana proposalnya? Sini biar saya pelajarin,” jawab Sandiaga.
Jadi Sandi menggambarkan pola kepemimpinan antara bos dan karyawan, bukan warga dan pemimpinnya, kalau ada apa-apa warga harus mengajukan proposal.
Memang sudah tidak mengherankan lagi jika Sandiaga Uno bersikap seperti itu, karena dia memang tidak pernah memiliki pengalaman dan bakat menjadi pemimpin masyarakat yang harus melayani. Sandiaga lebih terbiasa menjadi bos perusahaan yang biasa dilayani.
(Tribunnews/gerpol)