Jakarta- Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta ternyata pernah mengirimkan kawat diplomatiknya ke Central Intelligence Agency (CIA), Defense Intelligence Agency, National Security Council dan Menteri Luar Negeri AS terkait calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kawat diplomatik itu sendiri dikirim pada Jumat, 25 September 2009 pukul 10.17. Nah lantas apa saja isinya?
Ternyata isi kawat diplomatik dari Dubes AS Cameron R. Hume yang bocor melalui Wikileaks dan dilansir jpnn (Jawa Pos Group) itu adalah permintaan visa clearance untuk Anies Baswedan. Saat itu, Anies mengajukan permohonan visa untuk berkunjung ke AS.
Dua agenda Anies dalam rencana kunjungannya ke AS kala itu adalah menerima penghargaan dari Northern Illinois University, serta mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu masih menjadi Presiden RI untuk bertemu kalangan akademisi di Boston.
- Terungkap Cara Licik Anies Mencuri Suara AHY
- Curhatan Pendukung AHY yang Dikerjain Anies
- Curhat Warga Bukit Duri yang Ditertawakan Anies Saat Kebanjiran
- Terbongkar, Pendukung Anies-Sandi Sebarkan Fitnah Kejam yang Pilih Ahok Jenazahnya Tidak Diurus
- Pendukung Anies Bikin Fitnah Ada yang Mati di Kalijodo
Dalam laporan berkategori sensitive but unclassified (SBU) itu, Kedubes AS di Jakarta melaporkan tentang profil Anies. “Teman AS dan secara pribadi dikenal oleh Duta Besar (Cameron Hume, red),” tulis kawat diplomatik itu.
Anies dalam pandangan AS adalah sosok muslim moderat. Bahkan laporan intelijen AS kala itu juga menyebut Anies sebagai kandidat menteri pendidikan.
Namun pandangan tersebut sepertinya runtuh dengan tingkah Anies yang demi mendapat kursi DKI 1 kini menjilat ke kelompok radikal seperti FPI, FUI dan GNPF
Anies kala itu tercatat sebagai pemegang paspor bernomor B461837. Pria kelahiran 7 Mei 1969 itu akan melakukan perjalanan ke Dekalb di Illinois.
Dalam kawat diplomatik tertulis bahwa Anies berencana berangkat dari Jakarta pada 26 September 2009. Selanjutnya, pemilik nama Anies Rasyid Baswedan itu akan berada di AS selama empat hari.
Selain itu, Anies juga tercatat bekerja untuk Fulbright Commission di Jakarta. “Baswedan adalah teman bagi AS, baik secara pribadi ataupun dalam pernyataan publik,” sambung laporan itu.
(jawapos/gerpol)