Komisaris BTN: Program DP Rumah 0% Anies-Sandi Tidak Mendidik Warga

506125
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Jakarta- Salah satu program kerja Anies-Sandi yang sering di gadang-gadangkan adalah program kredit rumah tanpa DP, sekilas program tersebut terdengar indah dan menggida di telinga.

Namun menurut Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Maurin Sitorus, membebaskan uang muka dalam pembelian rumah tidak mendidik konsumen.

“Karena hal itu, membuat rasa memiliki konsumen terhadap rumah jadi lemah. Semakin tinggi uang muka, justru semakin kecil kemungkinan dia (kredit) macet,” kata Maurin di Property Expo, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Sabtu (11/2/2017).

Baca Juga:

  • 9 Alasan Kuat Tidak Memilih Anies-Sandi
  • Kesamaan Anies dan Pandji: Cuma Pintar Ngomong
  • Anies Baswedan dan Berbagai Macam Kemunafikannya
  • Anies, Si Lidah Ular Berbisa yang Mematuk Ahok dengan Kebohongan

Sebaliknya, imbuh Maurin, semakin kecil DP yang dibayar, cicilan per bulan yang menjadi beban konsumen pembeli rumah akan semakin besar.

Maurin mencontohkan rumah subsidi harganya Rp 100 juta. Untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan DP 1 persen atau Rp 1 juta, sisa cicilan menjadi Rp 99 juta. Sisa kewajiban MBR ini dikali suku bunga subsidi 5 persen.

Sementara untuk non-MBR membayar uang muka 30 persen sebesar Rp 30 juta.

Berarti sisanya sekitar Rp 70 juta yang kemudian dibebankan pada cicilan per bulan, dikali dengan suku bunga bank 10 persen.

Meskipun bunganya tinggi pada pembelian DP 30 persen, Maurin melihat kedua skema ini relatif sama.

Pasalnya, untuk skema tanpa subsidi, pembeli sudah membayar DP dengan jumlah besar.

“Kalau saya taruh uang muka 35 persen, saya akan mati-matian mempertahankan itu. Sudah ada riset menunjukkan kalau ada uang muka 40 persen hampir pasti dia tidak (kredit) macet,” tutur Maurin.

(kompas/gerpol)