Konflik dengan Anies Makin Tajam, Sandi Ancam Tidak Bayar Dana untuk Saksi

502201
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Pedih

Meskipun berstatus sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, bukan berarti hubungan antara Anies dan Sandi berjalan harmonis.

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak gesekan yang terjadi antara keduanya, dan sebuah sumber yang bisa dipercaya menceritakan bahwa Sandi baru saja bersitegang dengan Eep Saefulloh Fatah, konsultan politik paslon tersebut.

Sandi marah besar akibat keputusan Eep yang berani mengambil keputusan agar Anis Sandi tak perlu menghadiri debat di Kompas TV. Sementara Sandi sendiri berkeinginan agar paslon no 3 tersebut tetap menghadirinya.

Sandi sepertinya merasa tertekan melihat begitu santernya publik media sosial membully mereka, menganggap mereka pecundang yang lari dari gelanggang.

Dan kejadian seperti ini bukan sekali dua kali saja terjadi, melainkan sudah berkali kali. Sandi yang merasa punya kontribusi terbesar dalam menyediakan kebutuhan biaya kampanye, seringkali justru dilangkahi dan tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang lebih didominasi oleh Eep ataupun Anies langsung.

Baca:

Anies lebih senang mengambil keputusan berdasarkan pendapat Eep ataupun Mardani Ali Sera dari kubu PKS, bukan mendengarkan pendapat Sandiaga.

Merasa tidak dianggap, terpaksa sesekali Sandi mengadu kepada Prabowo agar dirinya diberi peran lebih besar didalam menentukan langkah strategik, bukan sekedar dituntut menyediakan logistik kampanye saja.

Sandi merasa lebih kesal saat dirinya didera berbagai laporan polisi, ternyata dukungan dari kubu mereka juga tidak signifikan. Terpaksa Sandi harus menghadapinya sendiri.

Bahkan seorang Prabowo sekalipun tak mampu membantu Sandi menghindar atau setidaknya menunda pemeriksaan Polda.

Sandi kuatir apabila dia sampai terjerat kasus yang sudah diproses Polda Metro Jaya tersebut, semua pengorbanannya bakal sia-sia. Bahkan seandainya mereka menang, bisa bisa kursi Wagub bakal dioper ke pihak lain.

Dalam perbedaan pendapat yang begitu tajam tersebut, dikabarkan sempat terucap dari mulut Sandi tentang kekuatiran dirinya yang akan ditinggal serta tidak diberi peran signifikan apabila nantinya paslon no 3 memenangkan Pilkada DKI.

Mungkin Sandi mengambil pengalaman dari masa kampanye ini yang tak memberi ruang kepada dia untuk sedikit menonjol. Semua difokuskan kepada Anies dan ternyata Anies yang sering membuat blunder melalui retorikanya, sementara Sandi hanya diberi peran untuk menyediakan biaya kampanye.

Sandi mengancam jika dalam waktu yang tersisa menjelang hari pencoblosan dia tidak diberi peran lebih besar dalam pengambilan keputusan, dia tak akan melakukan menghentikan sejumlah biaya yang dibutuhkan untuk membayar uang saksi di TPS.

Sandi juga meminta komitmen Anis secara tertulis agar seandainya mereka terpilih nanti, dirinya mendapat peran penting menjalankan roda pemerintahan, yang sebanding dengan milyaran dana yang telah dikucurkannya.

Kahudi Waseso

(gerpol)