Kronologi dan Klarifikasi Banser Sidoarjo yang Tolak Khalid Basalamah Tokoh Wahabi dan Pendukung ISIS

1126445
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Khalid Basalamah

Setelah kejadian kemarin (Penolakan Ansor terhadap Penceramah Cholid Basalamah) muncul banyak isu dan berita di sosial media yang menyudutkan GP Ansor Sidoarjo.

Menyikapi hal itu, secara resmi GP Ansor Sidoarjo menyampaikan kronologis dan kalrifikasi perseoalan tersebut.

GP Ansor dan Kapolresta Sidoarjo

Langkah ini diambil agar kejadian ini tidak didramatisir bahkan keluar dari konteks sebenarnya dengan tujuan menjelekkan kelompok lain yang ingin mengambil simpati

Baca:

“Sengaja atau tidak, namun inilah gaya mereka dalam berdakwah menyebarkan berita yang tidak sebenarnya. Berikut kronologis yang sebenarnya,” kata Riza Ali Faizin Ketua PC GP Ansor Sidoarjo, melalui pers rilisnya, Minggu, (05/03)

1. Yang kita tolak bukanlah majlis ilmunya sebagai bukti ketika “Cholid Basalamah” turun diganti ustadz lain kita tidak mempermasalahkan

2. Saat forum mediasi oleh Kapolresta antara MWC NU, Ansor, Panitia dan pengurus Masjid. Kapolresta meminta bukti rekaman atau contoh ceramah Cholid Basalamah yang dianggap memprovokasi dan rentan menimbulkan konflik

Ansor sudah menyiapkan 3-video bagaimana Cholid Basalamah menelanjangi ajaran lain, menyalahkan aliran lain tanpa memahami duduk permasalahan, mensyirikkan tanpa perbandingan dalil, inilah yang kemudian kami anggap menjadi pokok persoalan

“Bukan perbedaan madzhabnya tapi bagaimana menghargai perbedaan. Ansor dan NU sudah terbiasa berbeda faham dengan Muhammadiyah dan aliran lain yang seiman bahkan dengan agama lain namun tidak ada provokasi dan tetap hidup dengan rukun dan damai,”terangnya

Yang ke-3, ketika terjadi negosiasi dengan Kapolresta, panitia menyatakan bahwa yang ceramah bukan Cholid Basalamah melainkan CD rekaman

Inilah gaya mereka berbohong, ketika kita mengetahui bahwa yang berceramah adalah asli Cholid Basalamah maka Ansor merasa dibohongi. Namun kita tetap sabar, dan tetap pada koridor negoisasi serta percaya pada pihak kepolisian

4. Namun apa yang terjadi? berita yang beredar di media sosial, kita melakukan pembubaran dan bentrok bahkan merusak masjid.

“Masyallah tidak ada satupun aset rumah Allah yang dirusak dan dikotori oleh Ansor Banser NU,”tegas Riza Ali Faizin

Kemudian yang ke 5, disaat situasi tenang dan selesai karena ada kesepakatan bahwa panitia akan menghentikan ceramah Cholid Basalamah serta tidak akan menaikkannya lagi ke mimbar bahkan pengurus masjid tidak akan mengundangnya dikemudian hari, lalu muncul kabar yang mengagetkan.

“Situasi sudah tenang Ansor Banser mau pulang tiba tiba ada laporan bahwa, Ketua PAC Ansor tulangan dipukul jamaah pegajian. Dan pemukulnya sudah diamankan polisi. Ketua PAC atas nama Zaini tidak melawan bahkan di Mapolsek Gedangan Sahabat Zaini memaafkannya kerena Islam yang diajarkan para pendiri NU adalah islam yang ramah. Atas nama ukhuwah Islamiyah pelaku yang mengaku warga kamal itu dimaafkan,” jelasnya

Yang ke 6, Selain melakukan penolakan terhadap penceramah Cholid Basalamah, PC GP Ansor juga meminta untuk melakukan Tabayyun, berdialog dan berbagi ilmu dengan Cholid Basalamah tujuannya kita menjaga tradisi keilmuan sekaligus ingin menghilangkan kesalahfahaman namun permintaan ditengah negoisasi itu tidak kesampaian kerena kita konsentrasi atas hasil kesepakan (MOU) untuk mendinginkan suasana

“Mudah-mudahan ke depan cita-cita mempertemukan antara Cholid Basalamah dengan Kyai NU akan terselenggara,”punggkas Ketua GP Ansor Sidoarjo dalam rilisnya.

(sidoarjotimes/gerpol)