Marah, sedih, tidak percaya. Inilah perasaanku malam ini. Alm Ibu Bania yang meninggal kemarin atau hari ini, dipersulit pengurusan jenazahnya karena anaknya semua memilih Ahok. Pak RT nya sudah mendata semua warganya yg coblos Ahok. Akhirnya jenazah diurus setelah keluarga itu buat pernyataan di atas materai bhw tgl 19 coblos Anies.
(baca: Anies Sandi Bahagia, Ada Jenazah Ahokers Tidak Disholatkan)
Saya kira itu berita bohong, masak sih ada Ketua RT yang seperti itu? Saya lapor kepada Lurah Pdk Pinang dan minta untuk ngecek kebenarannya, sambil berharap itu tidak mungkin terjadi, dan itu hoax. Ternyata kejadian itu benar adanya dan sekarang sudah ditangani polisi. Alm ibu Hindun juga di Jln Karet Karya 2, Rt 5/ Rw 2 juga mengalami perlakuan yang sama.
(baca: Dewan Masjid: Pendukung Anies Jangan Pasang Spanduk Tolak Salatkan Jenazah)
Saya sedih sekali, Pilkada menyebabkan umat Islam Jakarta menjadi biadab seperti ini? Mengapa Anies Sandi berdiam diri saja menghadapi kebiadaban seperti ini, mendiamkan modus operandi penistaan jenazah? Pilkada, kerakusan untuk meraih kekuasaan, menyebabkan seseorang hilang rasa kemanusiaannya, hilang kewarasannya dan tumpul norma-norma peradabannya. Segitu pentingnyakah jabatan bagi seorang Anies sehingga membiarkan ini terjadi dan meraih keuntungan dari situ? Astaghfirullah hal adziim, hanya ada satu kata, LAWAN!!
Emmy Hafild