LBH Jakarta: Dimiliki Perusahaan Sandiaga, Tarif Air di Jakarta Termahal Se-Asia Tenggara

1496876
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter
Mahalnya air bersih di rusun-rusun di Jakarta akibat perusahaan air swasta yang dimilili Sandiaga Uno

Tarif air di Jakarta termahal se-Asia Tenggara! Ini bukan hoax dan fitnah. Informasi ini pernah disampaikan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Kepala Bidang Penanganan Kasus Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Muhamad Isnur mengatakan harga air di Jakarta paling mahal se- Asia Tenggara. Menurut dia, dengan tarif air sebesar Rp 7.200 per meter kubik, warga Jakarta seharusnya mendapatkan air yang bersih dan siap minum.

“Air yang disediakan oleh Palyja dan Aetra kotor, berbau, dan debitnya rendah,” ujarnya kepada Tempo di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad, 11 Januari 2015.

Baca Juga:

Menurut dia, harga air yang harus dibayar oleh warga Jakarta tak sepadan dengan harga yang dibayar oleh penduduk Singapura. Tarif air di Singapura, Isnur menuturkan, hanya Rp 3 ribu per meter kubik. “Apalagi air di Singapura sudah bisa langsung diminum,” ujarnya.

Aetra, Dimiliki Sandiaga Uno, Cawagub Anies Baswedan

Setelah diusut, Aetra ternyata dimiliki oleh Sandiaga Uno, Cawagub Anies Baswedan.

Sandiaga Uno telah mengakui bahwa perusahaan air minum PT Aetra Air Jakarta dimilikinya melalui perusahaannya, Recapital.

Sandiaga angkat bicara soal mahalnya air yang dijual PT Aetra, terutama ke sejumlah Rusunawa di Jakarta.

“Saya mungkin akan meminta kembali ke filosofi bahwa air untuk kepentingan publik, tetapi saya akan minta sesuatu yang sangat baru yaitu karena saya punya benturan kepentingan itu, diputuskan dengan mengundang KPK dan BPK dalam negosiasi apa pun demi kepentingan rakyat,” ujar Sandiaga kepada Kompas.com, Minggu (27/2/2017), saat ditanya apakah ia akan menurunkan harga air untuk penghuni rusun atau tidak. (baca: Sandi Baru Ngaku Punya Saham Aetra yang Bikin Harga Air Naik)

Ucapan Sandiaga Uno ini jelas-jelas ngeles dan cuci tangan. Perusahaan dia, Aetra telah lama mencekik warga Jakarta dengan mahalnya air bersih. Selain itu pelayanan yang tidak maksimal. Akibat swastanisasi air besih ini yang dikelola perusahaan Sandiaga Uno harga air bersih naik tinggi.

Sandaga Uno dan Perusahaannya, Aetra yang menghisap warga Jakarta yang harusnya dibantu dan diringankan seperti mereka yang tinggal di rusun-rusun, ternyata malah dibebani dengan harga air yang sangat tinggi. (tempo/kompas/gerpol)