Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga melalui akun Twitternya @aniesbaswedan berbagi sebuah video kepada para followersnya pada hari Minggu, 19 Maret kemarin. Video ini berisi dirinya yang sedang menemui warga mengkampanyekan program unggulan mereka KJP Plus, setelah program Rumah DP 0% luntang-lantung entah ke mana dan OK OCE yang hanya seakan menjadi trademark pasangan ini.
Dalam video yang berdurasi dua setengah menit ini, ia menyanyikan sebuah lagu yang sangat tenar pada masa orde baru dari seorang penyanyi yang dijuluki ‘Raja dangdut’. Ya, Rhoma Irama, yang belum lama ini mendeklarasikan dukungannya pada pasangan Anies-Sandi (baca: Terbongkar! Rhoma Irama Dukung Anies-Sandi Hasil Lobi Aksa Mahmud Ipar JK). Dengan gayanya yang mirip seorang guru Taman Kanak-kanak, Anies menyanyikan sepenggal liriknya, “…yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin” di depan warga yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga bersama anak-anak mereka. Sambil bernyanyi, Anies seakan sambil mendikte para warga persis seperti seorang guru yang sedang mengajar murid-muridnya di dalam ruang kelas.
"…yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin." itu cuma ada di lagunya Rhoma Irama atau memang kenyataan? pic.twitter.com/TDxLEoDXvZ
— Anies Baswedan (@aniesbaswedan) March 20, 2017
Dalam kampanyenya ini, Anies juga mengatakan bahwa program KJP Plus ini tidak hanya diperuntukan bagi pelajar saja, tetapi juga bagi mereka yang putus sekolah. Anies juga berjanji untuk meningkatkan mutu sekolah-sekolah di Jakarta, tidak hanya para pelajarnya.
Video yang telah diupload sejak kemarin malam ini mendapatkan komentar beragam dari para netizen. Dari pengamatan gerilyawan, kebanyakan dari komentar ini bersifat menyindir Anies yang kita tahu sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pendidikan pada tahun 2014-2016 sebelum akhirnya dipecat oleh Presiden Jokowi. Tentu saja para netizen yang menyaksikannya sadar akan Anies yang sebelumnya berkewajiban untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia saat masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Akan tetapi kenyataannya, ia justru malah dipecat. Salah satu alasannya ialah karena pengelolaan KIP (Kartu Indonesia Pintar) yang tidak tepat sasaran (baca: Alasan Anies Dipecat Jokowi, KIP Tidak Tepat Sasaran).
Salah satu akun bernama @stephanusbm mengatakan, ‘mau ningkatin mutu pendidikan ya kmrn harusnya dikerjain pas jd menteri pendidikan pak. Apa kabar 23T? Hehe’. Akun lain bernama @wagyanty berkomentar, ‘ente mampu scra ekonomi,knpa gak Haji? Mnmal Umroh#BiarGakNyinyirMulu’. Anies sendiri memang seorang muslim yang sampai dengan saat ini belum menjalankan salah satu Rukun Islam yaitu pergi haji (baca: Anies Telah Melakukan Dosa Besar Karena Tidak Berhaji Padahal Mampu). Padahal, dirinya terlihat sangat santun dan soleh, apalagi kalau kita melihat ceramahnya di Masjid Agung Al-Azhar, yang sebenarnya isinya hanya kampanye SARA seperti yang ia lakukan beberapa waktu lalu (simak videonya di sini). Padahal KPU dengan jelas melarang tempat ibadah untuk dijadikan tempat kampanye.
Cuitan ini sudah direply hampir dua ratus kali oleh para netizen baik itu pendukungnya maupun mereka yang nyinyir. Komentar lain datang dari sebuah akun bernama @timomanullang, ‘yg bodoh makin bodoh pak klu mendengar ocehan bpk untung bpk dipecat jd menteri klu tdk murid2 makin bodoh tuh krn bpk’.
Melihat komentar-komentar ini, mungkin netizen sudah mulai jengah melihat kesantunan yang selalu ia bangga-banggakan. Saat ini yang tersisa hanya Anies yang semakin lama semakin terlihat kebusukan dan inkonsistensinya.
(gerpol)