Masyarakat dan Umat Islam Bali Bersatu Tolak FPI

1056213
Berbagi di Facebook
Tweet di Twitter

Denpasar Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Badung Imam Buchori ikut melaporkan Munarman ke Polda Bali terkait dengan pemfitnahan terhadap pecalang Bali yang dituduh melempar umat muslim dan melarang umat muslim sholat Jumat di Bali. Saat dikonfirmasi di sela-sela laporan tersebut, Buchori mengaku menolak FPI masuk ke Bali.

“Ansor tidak menghendaki FPI ada di Bali. Kami menolak FPI masuk Bali. Kami juga menolak paham radikalisme masuk ke Bali karena bisa memecah belah kerukunan antarumat beragama di Bali,” ujarnya di Mapolda Bali, Senin (16/1).

(baca: Hina Pecalang, Jubir FPI Munarman Dilaporkan Ke Polda Bali)

Menurut Buchori, apa yang dikatakan Munarman saat dirinya berada di Studio Kompas TV beberapa waktu lalu itu sangat tidak benar. Fakta di Bali justeru berbanding terbalik. Di Bali  justeru pecalang ikut menjaga keamanan terhadap umat beragama termasuk umat Islam yang sedang menggelar sholat.

“Banyak acara agama di Bali yang melibatkan pecalang. Ini simbol toleransi. GP Ansor sudah bersama-sama membangun keharmonisan di Bali. Ini sudah berlangsung sejak lama, sejak GP Ansor ada di Bali. GP Ansor Bali sikapnya jelas, yaitu membangun tolerasi di Bali,” ujarnya.

(baca: GP Ansor NU Menolak Rizieq Shihab Sebagai Imam Besar)

Ia menjelaskan, sebagaimana pecalang ikut terlibat dalam setiap kegiatan keagamaan, demikian pun GP Ansor Bali. Setiap kegiatan di masyarakat, baik menjaga gereja, acara keagamaan lainnya, GP Ansor selalu terlibat untuk ikut menjaganya. “Perkataan Munarman itu tidak benar. Ansor tidak menghendaki FPI ada di Bali. Ansor anti radikalisme,” ujarnya.

Menurutnya, GP Ansor Bali meminta dan memesan umat di Bali baik umat muslim maupun agama lainnya agar tidak terpengaruh dengan apa yang dikatakan Munarman. Ia juga meminta agar tokoh-tokoh agama di Bali, Ormas, dan juga GP Ansor agar selalu komunikasi. “Kita selalu komunikasi dengan berbagai tokoh agama, demi keutuhan Bali. NKRI itu harga mati,” ujarnya.

(baca: Umat Islam Balikpapan Menolak FPI dan GNPF)

Ia meminta agar Munarman diproses secara hukum, karena berbahaya bagi kerukunan umat beragama. Pola FPI itu radikalisme. Ansor anti radikalisme. Di Bali butuh kedamaian. “Jangan sampai kita membalik periuk kita sendiri, karena Bali hidup dari pariwisata,” ujarnya.

(beritadewata.com/gerpol)