Jakarta- FPI dan Rizieq sedang tersandung berbagai macam kasus hingga tak bisa bergerak banyak, dalam situasi tersebut Rizieq menurunkan salah satu dari komplotanya Muhammad Al-Khathath dengan Ormas yang tak kalah jauh beda dengan FPI yaitu FPI.
Namun siapakah Muhammad Al-Khathath ini? Seorang netizen dengan akun twitter @JoxinJogja membongkar siapa sebenarnya yang mengaku pimpinan FUI ini.
Baca Juga:
- Kurang Ajar Foto Jenderal Gatot Dicatut di Poster 212
- Muhammadiyah Tegaskan Aksi 212 Tidak Bermanfaat
- NU Larang Warganya Ikut Aksi 212 Jilid II
- Rencana Aksi Makar 212 dan Lempar Batu di Depan Gedung DPR RI
Berikut kultwit lengkap dari @JoxinJoga yang telah kami rangkum untuk para gerpolers sekalian, silahkan disimak:
- stlh Rizieq FPI termehek2, kini giliran Muhammad Al Khaththath FUI yg didorong Rizieq maju ke garis depan (Cek arrahmanews.com: FPI Ungkap FUI Otak Dibalik Aksi Demo 112)
- Rizieq FPI dan gerombolan GNPF-MUI lihai main sinetron dengan pura2 melepaskan diri dari kepemimpinan aksi Istiqlal dan aksi 212 di DPR
- Jangan terkecoh dengan mulut besar Rizieq FPI dan “gerombolan celeng” pengekornya
- FPI dan FUI bagai biji dibelah dua
Seperti pantat sebelah kiri dan sebelah kanan
Dua-duanya sami mawon alias sama saja - Mari kita telusuri jejak kelahiran dan sepak terjang FUI dari waktu ke waktu
- FUI lahir dari Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-4 yg diselenggarakan MUI tanggal 17-25 April 2005 (cek detik.com: MUI Selenggarakan Kongres Umat Islam Indonesia)
- Dari Kongres ini lahir Deklarasi Jakarta yg salah satu poinnya adlh perlunya penerapan Syariah Islam untuk mengatasi masalah di Indonesia
- Dlm kongres tsb dibentuk komite utk melaksanakan Deklarasi Jakarta, pada pertemuan Komite pada Mei 2005 disepakati dibentuk sebuah Forum
- Dibentuk sebuah forum untuk koordinasi komunikasi dan pertukaran informasi di antara berbagai organisasi Islam
- Tiga bulan kemudian pada 5 Agustus 2005, dibentuklah Forum Umat Islam (FUI)
(cek redaksiindonesia.com: Dibalik Para Pendukung Aksi 112) - Dg klaim sbg wadah representasi umat Islam, FUI kemana2 sll jumawa ngaku anggotanya 30 organisasi Islam, termasuk NU dan Muhammadiyah
- Banyak ormas Islam yg diklaim sbg anggotanya : Komite Islam utk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII)
- Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BBKSPPI), Hizb ut-Tahrir Indonesia (HTI), Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama (NU), Hidayatullah
- Ikatan Da’i Indonesia (IKADI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Al-Irsyad AlIslamiyah, Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar
- Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
- Dan Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Bintang Reformasi (PBR)
(cek hizbut-tahrir.or.id: Deklarasi Dewan Kesatuan Ulama (Haiah Ittihad al-Ulama’) Forum Umat Islam) - Tapi dengan seabrek-abrek ormas itu hanya di atas kertas
Dalam kenyataannya hanya 3 ormas yg sangat aktif di FUI - Ketiga ormas yg aktif di FUI yaitu HTI, FPI, dan MMI
Otaknya adalah Hizbut Tahrir dan ototnya adalah FPI - Bahkan dari awal FUI menggunakan jaringan HTI untuk meningkatkan keberadaan dan dalam pergerakannya
- Sehingga ideologi dan isu yg diusung oleh FUI dan HTI sangat serupa walaupun jargonnya dibedakan
- Ketika HTI lebih frontal mendorong narasi pendirian Khilafah, FUI-FPI memperhalus jargonnya dengan istilah NKRI Bersyariah (cek hidayatullah.com: FPI Bersama Ormas Islam Perjuangkan NKRI Bersyariah)
- Jargon NKRI Bersyariah ini juga dijual oleh FPI kemana-mana
- Al Khaththath sbg Sekjen FUI bersama Rizieq FPI, Wakil Amir MMI Abu Jibril yg menjadi penggagas wacana NKRI Bersyariah
- Mereka ingin perjuangkan NKRI yg menerapkan syariat Islam sbg hukum positif yg termuat dlm konstitusi dan perundang-undangan
- Caranya adalah revolusi sosial untuk mengangkat Presiden yg siap mendekritkan berlakunya syariah Islam secara formal konstitusional
- Mengapa FPI – FUI memperhalus jargonnya menjadi NKRI Bersyariah?
- Ini hanya taktik FUI supaya tidak mendapat tekanan dari pemerintah maupun reaksi dari kelompok2 nasionalis
- Dengan jargon ini, FUI-FPI juga berusaha memikat lebih banyak pendukung yg tidak suka dengan pemikiran ekstrim keagamaan
- Kata NKRI diharapkan bisa menarik simpati kaum nasionalis, tapi dg tambahan Bersyariah utk tekankan perjuangan wujudkan Daulah Islamiyah
- FUI semakin tumbuh subur pada era pemerintahan SBY ketika FUI-FPI mendapatkan angin untuk mendukung RUU Anti Pornografi pada 2006
- FUI jg mengeluarkan seruan melarang aliran sesat, membubarkan Ahmadiyah, serta menolak Pancasila sebagai azas tunggal
- Tapi tahun 2008, HTI memisahkan diri dari FUI dan Muhammad Al Khaththath dikeluarkan dari HTI, karena terjadi peristiwa Monas
- Peristiwa Monas saat FPI dengan bendera FUI menyerang massa AKKBB termasuk perempuan dan anak2 (cek wikipeadia.org: Insiden Monas)
- Setelah itu FUI dan Muhammad Al Khaththath sangat bergantung kepada dana dan pergerakan massa dari FPI
- Apalagi karena MMI cenderung pasif dalam pergerakan demonstrasi dan minim sumbangan dana bagi FUI
- Bisa disimpulkan pergerakan FUI itu adalah identik dengan topangan FPI
- Jadi, jangan terkecoh dari manuver FPI untuk menarik diri dari FUI
(cek panjimas.com: Umat Islam Baiat Habib Rizieq Sebagai Imam Umat Islam) - Apalagi Muhammad Al Khaththath, Sekjen FUI sangat dekat dengan Rizieq FPI
- Bahkan Al Khaththath terbitkan pemikiran2 Rizieq FPI soal politik dan agama di media FUI, yg berujung pd deklarasi NKRI Bersyariah
- Hubungan Al Khaththath dg Rizieq FPI jauh lebih mesra dibandingkan hubungannya dengan organisasi awalnya Hizbut Tahrir Indonesia
- Berkat dukungan Rizieq, Muhammad Al Khaththath mulai masuk merebut kepemimpinan MUI
- Sehingga pada 2005, Muhammad Al Khaththath berhasil menjadi pengurus MUI bersama Ismail Yusanto, juru bicara HTI
- Muhammad Al Khaththath menjadi wakil ketua komisi litbang MUI Pusat 2005-2010
- Selain, strategi masuk MUI, Al-Khaththath juga gencar suarakan pahamnya yg radikal melalui Tabloid Suara Islam (cek pipietsenja.com: Temu Pembaca Tabloid Suara Islam: Singkirkan Gubernur Zalim!)
- Langkah lain dari Al Khaththath adalah masuk ke partai politik
Langkah Al Khaththath cukup kontroversial bagi pengikut HTI - Di satu sisi, sebagai orang HTI, Al Khaththath adalah orang yg menolak sistem demokrasi
- Bagi HTI, NKRI, demokrasi dan pemilu adalah haram
(cek hizbut-tahri.or.id: Hukum Pemilu Legislatif dan Presiden) - Tetapi, di sisi lain Al Khaththath menyerukan kepada umat Islam untuk menggunakan hak pilih di dalam pemilu
- Bahkan Al Khaththath mengemukakan bahwa golput hukumnya haram bagi umat Islam
(cek tarbawia.com: KH Muhammad Al Khaththath: Golput Haram) - Langkah Muhammad Al Khaththath ini mendapat banyak kritikan baik dari para penganut faham khilafah
- Al Khaththath yg selama ini menolak keras demokrasi tiba2 ingin menjadi bagian dari sistem tersebut
- Muhammad Al-Khaththath beralasan bahwa masuknya ke partai politik adalah untuk merubah sebuah sistem yg ada
- Sistem yg tidak sesuai syariah Islam, tidak harus berada di luar tetapi juga bisa masuk dan berjuang dari dalam
- Al Khaththath dg lantang katakan jika umat Islam golput maka sama artinya telah berikan tiket gratis bagi kaum Kafir untuk kuasai negeri
- Krn sikap dan pemikirannya yg pro pemilu, Al Khaththath di cap kafir, sesat, dhollun mundhillun oleh orang HTI
- Pada 2014, Al Khaththath maju mjd caleg DPR RI no. urut 1 Dapil 3 Jakarta melalui Partai Bulan Bintang (PBB)
- Namun, langkah politik Al Khaththath FUI gagal total. Dia tidak berhasil melenggang ke kursi senayan
- Dengan jejak seperti itu jelas sekali Muhammad Al Khaththath adalah seorang politikus biasa-biasa saja
- Al Khaththath telah berupaya menggunakan agama utk meraih suara dalam pemilu 2014. Tapi cara itu terbukti gagal
- Sbg politikus, Al Khaththath tak pernah berhenti. Ia sll bermanuver dan manfaatkan momentum politik dg sokongan logistik yg msh tersedia
(cek muslimdayli.com: Ustadz M. Al Khatthat: Wahabi itu Anti Khilafah) - Setelah putaran pertama pilgub DKI Jakarta selesai, Peluang meraih dana logistik masih tersedia
- Ndoro Cikeas sudah berhasil dikuras, FUI-FPI akan cari donatur baru untuk jangka pendek Peluangnya tersedia di putaran kedua
- FUI-FPI melihat peluang politik di DPR 4 partai politik, @Gerindra Demokrat, @PKSejahtera dan PAN sedang mengangkat wacana hak angket
- Hak angket ke Presiden Jokowi terkait pengaktifan kembali Ahok
- Empat partai itu mengusung calon pesaing Ahok
- Sedangkan, Demokrat dan PAN adalah pendukung AHY yg masih menyisakan dendam kesumat akibat kekalahan kemarin
- FUI-FPI membaca bahwa aksi mereka ke DPR pasti akan gayung bersambut oleh empat fraksi itu di DPR
- Apalagi, PKS sebagai partai pengusung Anies-Sandi tercatat sebagai anggota FUI
- Untuk itu, FUI-FPI menggeser tekanan ke DPR untuk mendorong penggunaan hak angket
(cek dakwatuna.com: Gerindra-PKS Resmi Usung Anies-Sandi di Pilgub DKI) - Hari ini, Muhammad Al Khaththath, sekjen FUI bertemu dengan @fadlizon wakil Ketua DPR dari Partai @Gerindra (cek jpnn.com: Mewakili Umat, FUI Dukung Hak Angket Ahokgate)
- Pertemuan FUI dan Fadli Zon untuk menyiapkan drama aksi 212 episode 2 besok hari
- Dengan persiapan yg matang antara FUI-FPI dengan 4 Fraksi di DPR maka aksi 212 akan semakin dramatik (cek detik.com: Temui Pimpinan DPR, FUI: Kita Kulo Nuwun)
- Inilah manuver berbahaya yg sedang dimainkan oleh FUI-FPI dengan teman2 mereka di DPR Titik masuknya adalah kasus Ahok
- Tapi tujuan sesungguhnya adlh meneruskan hak Angket terus berlanjut mjd pelengseran Jokowi untuk memuluskan jalan menuju NKRI Bersyariah
Matur nuwun sederek sedoyo masyarakat twitterland
Skr lagi musim hujan akhi/ukhti
Hati2 klo melangkah, salah dikit…situ pasti terjungkal!!
(JoxinJogja/Gerpol)