Simpang siur spanduk Syariah menemukan titik terang bahwa pemasang adalah pihak Anies Sandi sendiri. Ada fakta tambahan dan hal ini pernah Gerilyawan tulis tentang “False Flag Attack” dari timses Anies Sandi. (Baca: Spanduk Jakarta Syariah Memang Dari Anies Sandi)
“False Flag Attack” selalu dimulai dengan playing victim seolah dizolimi dan akhirnya mengaburkan esensi masalah, akun pseudonym dimainkan disini untuk membuat gaduh. Spanduk diramaikan oleh gerombolan curut Khilafah pada 4 April 2017 melalui cuitan dedengkot ITJ berikut ini
Sengaja membuat pancingan dengan tagar #PanikBikinFitnah supaya seolah Anies Sandi sedang difitnah oleh Ahok Djarot. Pancingan ini mendapatkan sambutan tim mereka sendiri tentunya. Narasi Anies difitnah mengemuka, spanduk ditemukan bukan hanya di satu titik saja.
Tidak lama setelah twit tersebut menjadi ramai, ketua timses Anies Sandi si Mardani Ali Sera PKS pun membuat klarifikasi yang serupa dengan narasi sama “Anies Difitnah”. Hal tersebut menjadi makin ramai dan mengerucut bahwa “Anies Difitnah” oleh lawan. Yang menarik adalah: Anies difitnah pada konten yang mana dari spanduk yang disebarkan?
Tak lama kemudian Anies konpers soal spanduk ini yang intinya adalah Anies membantah telah menyebarkan spanduk Jakarta Bersyariah, bukan membantah bahwa Anies Sandi mengamini Jakarta Bersyariah.
Bahkan sebelum ramai soal spanduk, Sandiaga akan menerapkan Syariah di Jakarta (Baca:Sandiaga Uno Mengaku Akan Terapkan Perda Syariat di Jakarta). Sama persis seperti Sanusi Gerindra sebelum ditangkap, dia akan menerapkan Syariah jika maju Cagub dari Gerindra (Baca: Sanusi Bakal Terapkan Syariat Islam di Jakarta)
Lepas dari sibuknya mereka membuat narasi “Anies Difitnah”, dimanakah letak fitnah dari spanduk “Jakarta Bersyariah bersama Anies Sandi” tersebut? Fitnah atas sebuah kebenaran yang Anies Sandi lakukan?
Begitulah permainan dari sebuah strategi bernama “False Flag Attack”. Masyarakat dibohongi oleh esensi dan disibukkan oleh hal tidak penting seperti: Anies membantah bahwa dia yang menyebar spanduk itu.
Diharapkan supaya perhatian masyarakat teralih dan curut Khilafah di belakang Anies Sandi bisa memainkan ini sampai mereka menang Pilkada DKI Jakarta. Sungguh strategi busuk yang membahayakan persatuan Bangsa.
(gerpol)