Ketika awal nama Anies Baswedan muncul sebagai salah satu calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta yang didukung oleh beberapa partai dan salah stunya PKS, beberapa teman saya bertanya-tanya kok bisa seorang Anies Baswedan diusung oleh PKS dalam Pilkada? Pertanyaan tersebut muncul karena selama ini Anies dikenal sebegai salah satu tokoh Muslim yang memiliki pikiran terbuka bahkan ada yang sampai menuduhnya liberal dan syiah, maka cukup megherankan ketika partai sejenis PKS mau mendukung orang yang dicap liberal.
Saat itu penulis sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut, namun seiring berjalannya waktu dan semakin memanasnya persaingan untuk mendapatkan kursi DKI 1 akhirnya membuka siapa Anies Baswedan sebenarnya.
Mulai dari Anies “sowan” ke Petamburan sampai bergabungnya Anies dengan kelompok-kelompok gerakan yang selama ini jauh dari kata ‘liberal’
(Baca: Pendukung Teroris di Belakang Anies)
Namun pembahasan kali ini akan lebih pada ‘apa hubungan Anies Baswedan dengan PKS di belakang layar selama ini?’
Anies Baswdan, Abdillah Baswedan dan Proyek Desa Berdering
Pada hari Senin 30 Januari 2017, Anies Baswedan dilaporkan oleh sekelompok mahasiswa bernama Kamerad (Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi).
Anies dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terkait penerimaan dana suap sebesar Rp. 5 M melalui adiknya Abdillah Rasyid Baswedan yang ‘katanya’ merupakan fee untuk proyek VSAT, komunikasi jarak jauh berbasis satelit.
(Baca: Eksklusif: Anies Baswedan Resmi Dilaporkan ke KPK)
Dalam bukti tranfer yang beredar, tercantum nama yang mentransfer dana 5 M tersebut adalah Yudi Setiawan, dan peruntukanya untuk VSat Baswedan Family. Dari 20M ini bukti 5M sudah ditransfer.
Lalu apakah yang dimaksud proyek VSAT ini?
Pada saat Tiffatul Sembiring menjadi Menkominfo zaman SBY, partai asalnya PKS kebanjiran proyek dari Kemenkominfo, salah satunya Proyek Desa Berdering.
(Baca: Menuju Khilafah Bersama Anies Baswedan, PKS dan FPI)
Proyek kemenkominfo yang dipegang PKS ini besar. Proyek desa berdering ini multi years dari tahun 2010 sampai 2014 dengan perkiraan anggaran 6T. Karena ada masalah, untuk tahun anggaran 2013 dan 2014 ditandai bintang, (ditunda/dibatalkan)
Terkait proyek ini ada beberapa pengadaan seperti:
- Pengadaan mobil. Kasusnya sudah ditangai Kejagung dan perkiraan kerugian negara mencapai ratusan milyar dan yang bermain PKS.
- Pengadaan PLIK/VSAT. Nah disinilah Yudi Setiawan dan Baswedan Family diduga terlibat aktif.
Dalam proyek itu, Anies berperan sebagai makelar proyek, sebab perusahaan Yudi merupakan pemenang proyek. Anies diduga memanfaatkan kedekatannya dengan PKS yang saat itu kader PKS Tifatul Sembiring menjabat Menkominfo.
Bukti kuat Anies diduga menerima suap yakni bukti transfer dari Yudi ke adik Anies Baswedan, Abdillah Rasyid Baswedan. Sedangkan peran Abdillah di sini hanya menjadi penampung uang suap dari Yudi agar nama Anies tetap bersih.
Info terakhir yang kami terima di lapangan, Yudi Setiawan juga telah mengaku bahwa memang benar uang itu ditujukan untuk Anies, dan Baswedan Fam yang dimaksud dalam bukti tranfer adalah Abdillah Rasyid Baswedan, Ridwan Rasyid Baswedan dan Anies Rasyid Baswedan.
Pihak kepolisian juga terus memproses kasus ini dan menurut informasi yang dilaporkan gerilyawan kami kasus tersebut sudah dilidik, dan Anies bersama saudara-saudaranya sudah dipanggil untuk klarifikasi tapi semua menolak hadir.
Naah, dari kasus yang baru terbongkar belakangan ini bisa kita lihat bahwa Anies Baswedan sudah memiliki kedekatan khusus dengan PKS bahkan sebelum dia menjadi pejabat publik. (gerpol)